Sukses

Disebut Sebagai Partai Artis, Saleh Daulay Ungkap Fakta Menarik Mengenai PAN

Sorotan terhadap artis yang mencalonkan diri di berbagai partai politik semakin meningkat, terutama di Partai Amanat Nasional (PAN). Bagaimana PAN menyikapinya?

Liputan6.com, Jakarta - Sorotan terhadap artis yang mencalonkan diri di berbagai partai politik semakin meningkat, terutama di Partai Amanat Nasional (PAN).

Pada periode pendaftaran calon legislatif (Caleg) 2024, nama-nama terkenal dari dunia televisi membanjiri pendaftaran di PAN. Saking banyaknya pesohor yang bergabung, sejumlah pihak bahkan memplesetkan kepanjangan PAN menjadi Partai Artis Nasional.

Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Pantaonan Daulay memberikan tanggapannya melalui wawancara di channel Youtube Total Politik, menyatakan bahwa PAN tidak hanya diisi oleh mereka yang bergerak di bidang hiburan.

"Jika ditanya apakah ada pergeseran dari pemikir dan akademisi menjadi partai yang lebih menonjolkan hiburan, sebenarnya tidak begitu. Di PAN, masih ada banyak tokoh pemikir," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2023).

Ia mencontohkan beberapa nama seperti Drajad Wibowo, Prof Didik J Rachbini, Prof Zainuddin Maliki, hingga Eddy Soeparno yang aktif di PAN. 

Kemudian, Saleh juga menyoroti kecerdasan kader muda yang bisa terlibat dalam diskusi mengenai isu-isu substansial.

"Jika memang ada nuansa ceria dalam PAN saat ini, itu lebih untuk menarik perhatian pemilih muda dengan segmentasi tertentu," ucap Saleh Daulay menandaskan.

 

2 dari 3 halaman

Zulhas Larang Kader dan Simpatisan PAN Caci Maki Capres atau Parpol Lain

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta kader dan simpatisan untuk bersama-sama menjalankan Pemilu 2024 dengan suasana damai. Dia menekankan pentingnya menghindari celaan terhadap partai atau calon presiden lainnya.

Hal itu disampaikan Zulhas saat menghadiri acara di Watersix Game Waleri, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023).

"Dalam kampanye saya, saya mengajak agar Pemilu ini berlangsung dengan damai. Meskipun kita memiliki preferensi calon presiden dan partai yang berbeda, kita tetap sebagai saudara dan harus saling menghormati," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023).

"Saya melarang keras pendukung, kader, dan simpatisan PAN untuk mencaci-maki partai lain atau calon presiden yang lain," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Semua Warga Indonesia Adalah Keluarga

Kemudian, Zulhas berharap agar setiap kader dan simpatisan bisa saling menghormati, mengingat bahwa semua warga Indonesia adalah bagian dari satu keluarga besar.

"Kita perlu saling menghormati dan menjaga, karena pada dasarnya kita semua bersaudara," ucap Zulhas.

Terakhir, dia menyampaikan terima kasih kepada warga Jawa Tengah atas sambutan hangat dan antusiasme tinggi selama kampanye PAN di daerah tersebut. 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah yang sangat antusias. Di mana pun saya pergi, saya disambut dengan ramah dan penuh nuansa persahabatan dan persaudaraan," pungkas Zulhas.