Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sebagian wilayah di Indonesia bakal diguyur hujan hari ini, Rabu (3/1/204). Kondisi cuaca tersebut diprediksi akan berlangsung pada siang hingga malam hari.Â
Adapun curah hujan yang turun dilaporkan BMKG berintensitas ringan hingga sedang. Bahkan sejumlah kota diperkirakan turun hujan dibarengi petir. Siang nanti, hujan petir diprediksi bakal melanda wilayah Yogyakarta, Pontianak, Pangkal Pinang, Ambon, serta Palembang.
Baca Juga
Sedangkan malam nanti, potensi yang sama diprediksi BMKG akan terjadi di wilayah Surabaya.Â
Advertisement
Selain itu, Awan tebal juga diperkirakan akan menyelimuti sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta Pusat, Kota Kupang, dan Ambon.Â
Lantas, bagaimana dengan kondisi cuaca di Indonesia pagi hari ini? BMKG menyebut sebagian besar kota cerah berawan, meski ada sejumlah titik diguyur hujan ringan hingga sedang serta berkabut.Â
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Banda Aceh |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Denpasar |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Serang |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Bengkulu |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Yogyakarta |  Berawan |  Hujan Petir |  Hujan Ringan |
 Jakarta Pusat |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |
 Gorontalo |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jambi |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bandung |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Sedang |
Semarang | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Surabaya | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Petir |
Pontianak | Cerah Berawan | Hujan Petir | Berawan |
Banjarmasin | Berawan | Hujan Petir | Berawan |
Palangkaraya | Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Samarinda | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Tarakan | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Pangkal Pinang | Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Tanjung Pinang | Hujan Ringan | Berawan | Hujan Lebat |
Bandar Lampung | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Ambon | Berawan | Hujan Petir | Berawan Tebal |
Ternate | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Mataram | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kupang | Cerah Berawan | Berawan Tebal | Berawan |
Kota Jayapura | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Manokwari | Berawan | Berawan | Berawan |
Pekanbaru | Kabut | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Mamuju | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Makassar | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Kendari | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Manado | Berawan | Berawan | Berawan |
Padang | Hujan Sedang | Berawan | Berawan |
Palembang | Berawan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Medan | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Â
Prediksi BMKG El Nino Berakhir Februari 2024
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino moderat diperkirakan akan berakhir pada Februari 2024. Walau demikian, Indian Ocean Dipole (IOD) positif diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
Dalam webinar bertajuk Kapan Musim Hujan akan Datang yang diselenggarakan pada 28 Oktober 2023, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan, "(El Nino) pada level moderat hingga bulan Desember, Januari, Februari 2024."
Namun, ia menekankan bahwa hujan lebat tidak selalu menjadi tanda berakhirnya El Nino, dan perlu dilakukan analisis menyeluruh untuk memastikannya.
El Nino sendiri adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Pemanasan ini dapat menggeser pusat pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik, menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia.
Pada saat berakhirnya El Nino, suhu muka laut yang mulai mendingin dapat mengembalikan pusat pertumbuhan awan ke wilayah Indonesia, meningkatkan curah hujan. Perlu diingat bahwa El Nino merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim global.
Melansir dari jurnal Universitas Sriwijaya, El Nino merupakan peristiwa penyimpangan suhu akibat pemanasan global.
Pada kondisi tertentu, air laut panas dari Indonesia dan Amerika Tengah bertemu, menciptakan massa air panas yang menyebabkan musim kemarau panjang di Indonesia. Pemahaman tentang dinamika El Nino dan dampaknya menjadi kunci dalam memahami perubahan pola cuaca yang terjadi, seperti cuaca yang tidak menentu di akhir tahun 2023 ini.Â
Advertisement
Prediksi BRIN El Nino Berakhir Maret 2024
Situasi cuaca yang tidak menentu di Indonesia saat ini disebabkan oleh dampak fenomena El Nino, seperti yang dijelaskan oleh Edvin Aldrian. Edvin mengungkapkan bahwa meskipun sudah memasuki bulan Desember yang lazimnya menjadi awal musim hujan, kondisi hujan masih rendah dan puncak musim hujan terasa mundur.
Anomali cuaca di akhir tahun 2023 ini adalah hasil dari pergeseran puncak musim hujan yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Pakar meteorologi tersebut menjelaskan bahwa cuaca panas masih akan terus dirasakan, dan musim hujan yang seharusnya sudah dimulai bisa mengalami keterlambatan.
Edvin memproyeksikan efek dari El Nino diharapkan akan berakhir pada akhir Maret 2024 mendatang, sehingga kondisi anomali cuaca dapat mereda.
Ia menyatakan, "Hawa panas masih sangat terasa. Saat ini belum musim hujan. Kita masih berada di tengah musim kemarau yang memanjang." Dampaknya, durasi musim hujan menjadi semakin pendek.
Pakar tersebut juga merinci bahwa biasanya bulan Januari merupakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Jawa, tetapi intensitas hujan mungkin tidak sesuai dengan pola yang biasa terjadi.
Fenomena El Nino memengaruhi perubahan pola musim, membuat musim hujan lebih lambat dan durasinya semakin singkat. Edvin mengingatkan meskipun intensitas hujan bisa kurang dari biasanya, situasi ini diharapkan dapat kembali normal setelah berakhirnya efek El Nino.