Sukses

Sambil Berkaca-Kaca, Sri Mulyani Cerita Kenangan Berkesan Bersama Rizal Ramli

Sri Mulyani mengaku sudah mengenal Rizal khususnya dengan istrinya, almarhum Herawati Moelyono sejak masih berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani turut menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. Ia menyambangi langsung kediaman Rizal untuk bertemu terkahir kalinya di Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2023).

Ia mengaku sudah mengenal Rizal khususnya dengan istrinya, almarhum Herawati Moelyono sejak masih berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Perkenalannya pun semakin erat, ketika Sri mengundang para Menteri Keuangan, termasuk Rizal untuk berdiskusi seputar masalah ekonomi pada tahun 2019 lalu.

"Sebagai ekonom, ya Pak Rizal Ramli banyak sekali memberikan pandangan pendapat itu juga buat kami, kalau saya pas lagi di kemenkeu menjadi masukan untuk tentu melihat berbagai aspek kebijakan kenangan terakhir beliau secara fisik hadir di kemenkeu waktu hari ulang tahun 2019, Persis sebelum Covid," kata Sri di rumah duka Rizal, Rabu (3/1/2023).

Ia menceritakan pada saat pertemuan tersebut, dirinya sempat ditegur seraya bercanda oleh Rizal. Lantaran Sri pada saat itu menggunakan sepatu kets warna hijau yang sangat mencolok. Lantas, Sri tidak kuasa menahan air matanya ketika menceritakan hal tersebut.

"Pak Rizal Ramli hadir di acara itu, dan saya ingat banget komentar pak Rizal Ramli adalah satu, dia mengatakan begini 'saya itu orangnya pemberani, tapi saya tidak seberani Bu Sri Mulyani untuk pakai sepatu warna ijo stabilo' Jadi waktu itu saya menggunakan sepatu kets untuk olahraga warnanya ijo stabilo," ceritanya dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi saya masih inget banget beliau mengomentari seperti itu. Jadi kenangan yang baik, beliau di Kementerian keuangan hadir sebagai mantan menteri keuangan," sambungnya.

Sosok Rizal, kata Sri sangat berjasa dalam menjaga perekonomian Indonesia. Ia mendoakan semoga jasa serta amal ibadah almarhum dapat diterima di sisi Yang Maha Kuasa.

2 dari 3 halaman

Rizal Ramli Akan Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Istrinya Besok Kamis 4 Januari 2024

Diberitakan sebelumnya, Jenazah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, besok Kamis 4 Januari 2024. Rencananya, Rizal Ramli dimakamkan satu liang lahat dengan istrinya Herawati Moelyono.

Hal tersebut merupakan amanat terakhir Rizal sebelum mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Selasa 2 Januari 2024.

"Keluarga sudah berembuk semua. Besok ba'da Zuhur itu fix dimakamkan di TPU Jeruk Purut," ucap Tim komunikasi keluarga Rizal Ramli, Yosef Sampurna kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).

"Karena memang istri beliau, Ibu Hera juga dimakamkan di sana. Jadi betul, beliau satu rumah lagi," sambung dia.

Pemakaman Rizal akan dilangsungkan besok sambil menunggu salah satu anaknya, Daisy Orlana Ramli yang saat ini ada Amerika Serikat dan sedang menuju ke Tanah Air.

Rizal meninggalkan tiga orang anak di antaranya dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. "Daisy itu kemarin baru berangkat dari Amerika. Jadi besok pagi diperkirakan sudah sampai di Jakarta," jelas dia.

3 dari 3 halaman

Kenangan Moeldoko terhadap Rizal Ramli

Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko melayat ke rumah duka mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Dia menyebut, kehilangan rekan untuk berdiskusi.

"Secara pribadi saya kehilangan, kehilangan teman diskusi dan kehilangan teman yang kritis kritisan itu bagi saya yang ada di pemerintahan, saya gunakan sebagai obat penyembuh, obat penyehat. karena menurut saya sebuah pemerintahan yang begini besar Indonesia ini, seperti yang kita lakukan ini memang harus ada balancing," ucap Moeldoko di rumah duka Rizal, Rabu (3/1/2024).

Menurut dia, dengan kritikan dapat membangun sebuah pemerintahan, terlebih pemikiran - pemikiran yang kritis bersifat membangun.

"Kritisan itu harus bertumbuh dalam rangka membangun yang mengubah itu, pemerintah tidak alergi dengan itu, tetapi pemerintah sungguh menghormati kritisan kritisan itu bertumbuh, agar pemerintah semakin kuat. Bukan untuk upaya merongrong merusak struktur pemerintahan kita," tegas Moeldoko.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com