Sukses

Polling Institute Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Masih Tinggi

Lembaga penelitian Polling Institute merilis hasil survei yang dilakukan pihaknya, di mana salah satunya menyoroti tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Lembaga penelitian Polling Institute merilis hasil survei yang dilakukan pihaknya, di mana salah satunya menyoroti tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Hasilnya, jika ditotal, mereka yang puas atau approval rating terhadap Jokowi berada di angka 77,4% persen.

"Sekarang di 77,4 persen. Jadi pergerakannya tidak signifikan. Masih sangat tinggi, mayoritas merasa puas," kata Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim saat memaparkan hasil survei secara virtual, Rabu (3/1/2024).

Adapun yang merasa sangat puas mencapai 20,8 persen, kemudian cukup puas 56,6 persen atau ditotal menjadi 77,4 persen.

Sedangkan mereka yang kurang puas 18,1 persen, tidak puas sama sekali 3,2 persen. Dan yang tak memilih atau tidak menjawab sebesar 1,3 persen.

Diketahui, survei Polling Institute ini dilakukan pada 26-28 Desember 2023 dengan sampel sebanyak 1.246 responden.

Survei dilakukan menggunakan kombinasi metode random digit dialling (RDD) dan double sampling (DS) serta margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

LSI Denny JA: Mayoritas Masyarakat yang Puas dengan Kinerja Jokowi

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat tingkat kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo mencapai 78,2 persen di akhir tahun 2023. Sementara yang tidak puas 20,6 persen. Hal ini terlihat dalam survei terbaru yang dirilis pada Jumat (29/12/2023).

Adapun dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi ini terlihat pilihan capres dan cawapres.

Masyarakat yang puas terhadap kinerja Jokowi, cenderung memilih pasangan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan angka 47,7 persen, disusul oleh pasangan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 26,4 persen, lalu pasangan calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

"Di segmen yang sangat puas/puas terhadap presiden Jokowi, mayoritas memilih Prabowo-Gibran," kata peneliti LSI, Denny JA Adjie Alfaraby, dalam rilis survei, Jumat (29/12/2023).

Sementara itu, masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin, yaitu angkanya mencapai 46,9 persen.

Pilihan capres-cawapres kedua oleh orang yang tidak puas kinerja Jokowi adalah Prabowo-Gibran dengan angka 28,1 persen. Terakhir Ganjar-Mahfud dengan angka 10,1 persen.

"Di segmen yang kurang/tidak puas terhadap Presiden Jokowi, mayoritas memilih Anies," kata Adjie.

LSI Denny JA menggelar wawancara tatap muka pada 17-23 Desember 2023. Survei memiliki 1200 responden dengan metode pengambilan sample multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen.

 

3 dari 3 halaman

LSI Denny JA soal Elektabilitas Capres-Cawapres

Di sisi lain, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga merilis hasil survei elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) peserta Pilpres 2024 di penghujung tahun 2023. Terjadi pergerakan elektabilitas tiga calon presiden dan calon wakil presiden yang cukup signifikan.

Pada survei yang dirilis Jumat (29/12/2023), pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ada di posisi puncak dengan angka elektabilitas 43,3 persen.

Elektabilitas Prabowo-Gibran setelah debat capres dan cawapres mengalami peningkatan dari sebelumnya di awal Desember sebesar 41,2 persen.

Posisi kedua kini ditempati oleh pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Pasangan berjuluk AMIN menyalip pasangan capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Elektabilitas terbaru Anies-Cak Imin mencapai angka 25,3 persen. Ada peningkatan dari 23,8 persen sebelum debat capres dan cawapres pada awal Desember 2023.

Kemudian, Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas. Pada penghujung tahun, elektabilitas pasangan yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo ini sebesar 22,9 persen.

Ganjar-Mahfud mengalami penurunan dari sebelum debat capres-cawapres. Yaitu sebelumnya berada di angka 26,8 persen pada awal Desember 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini