Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai politik pengusung dan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pertemuan diawali dengan makan malam dengan Prabowo Subianto sekaligus calon presiden nomor urut 2. Kemudian Airlangga Hartarto dari Partai Golkar dan Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca Juga
Menanggapi hal itu, Jokowi menegaskan tidak ada yang salah dari pertemuan yang dilakukannya karena berlangsung dengan santai melalui jamuan makan dan tidak mengganggu jadwal kerjanya sebagai presiden lantaran dilakukan di akhir pekan.
Advertisement
“Makan siang, makan malem, makan pagi, sarapan. Ketemunya kan libur juga,” jawab Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Jokowi menambahkan, pada pertemuan tersebut ada pembahasan mengenai pemerintahan. Sebab, ketiga ketua umum partai yang ditemui adalah para menteri di kabinetnya. Namun, dia juga membenarkan ada perbincangan soal pilpres.
“Bahas pemerintahan ada, bahas pilpres juga ada,” jelas presiden.
Saat disinggung soal pertemuan memunculkan dugaan ketidaknetralan presiden dan etika, Jokowi hanya terdiam dan tersenyum.
Cak Imin Mengaku Belum Diundang Jokowi: Kita Pasrah Saja, yang Penting Tidak Memihak
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menggelar pertemuan dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang juga partai pendukung pemerintah mengaku belum mendapatkan undangan dari Jokowi. Cak Imin mengaku pasrah saja apakah akan mendapat undangan atau tidak dari Jokowi.
"Belum belum. Kita sih pasrah saja terserah Pak Jokowi," kata politikus yang akrab disapa Cak Imin di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (7/1/2023).
Hanya saja, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu ini mengingatkan Jokowi untuk tidak memihak kepada salah satu pasangan calon. Menurut Cak Imin, berbahaya apabila seorang kepala negara memihak.
"Tapi yang penting apa pun yang dilakukan presiden kita jaga kita hormati, yang penting tidak memihak. Karena kalau presiden memihak bisa berbahaya dari segi penggunaan kekuasaan," katanya.
Cak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon. Apa isi pertemuan Jokowi dengan tiga ketum partai itu tidak diketahui. Namun, sikap Jokowi ke depan bisa menjadi tolak ukur apakah berpihak atau tidak.
"Kalau cuman makan malam isinya enggak tahu ya kita enggak bisa menilai tapi berpihak atau tidak, nanti di lapangan statement perilaku itu yang bisa kita ukur," katanya.
Advertisement
Puan Menunggu Diajak Jokowi Makan Malam
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto yang makan malam bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah restoran di Jakarta Pusat pada Jumat lalu, 5 Januari 2024.
Puan mengaku dirinya juga menunggu undangan makan malam dari Jokowi.
"Saya tunggu diajak presiden," kata Puan, sebelum debat ketiga Pilpres, Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).
Menurut Puan, pertemuan Prabowo-Jokowi tersebut bagus.
"Ya bagus lah, kan enggak enak makan sendirian," ucap Puan singkat.
Sebelumnya, Prabowo Subianto terlihat sedang mengadakan makan malam bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah restoran di Jakarta Pusat Pada Jumat (5/1/2024).