Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Karian dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sitanala berkapasitas 500 liter per detik di wilayah Banten, Senin (8/1/2024) sore. Jokowi memastikan, kedua hal itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Kepala negara menjelaskan, Bendungan Karian memiliki daya tampung air mencapai 315 juta meter kubik dengan luas genangan 1.773 hektare. Dengan spesifikasi tersebut, maka bendungan mampu memberikan manfaat pengairan.
Baca Juga
“Ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat di Provinsi Banten serta di DKI Jakarta dan sebagian kecil di Provinsi Jawa Barat. Yang pertama, bendungan ini akan memberikan manfaat irigasi bagi 22 ribu hektare sawah,” kata Jokowi di lokasi, seperti dikutip dari siaran pers, Senin malam.
Advertisement
Jokowi menyebut, Bendungan Karian yang baru saja diresmikan itu adalah salah satu bendungan terbesar di Indonesia yang mana dapat memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat. Tidak hanya untuk Provinsi Banten, tetapi hingga masyarakat di Jakarta hingga Kabupaten Bogor.
“Bendungan Karian ini juga akan bisa memenuhi kebutuhan air baku sebesar 10,6 meter kubik perdetik bagi masyarakat di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Cilegon, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang, serta di Jakarta bagian barat dan juga Kabupaten Bogor,” jelas dia.
Habiskan Anggaran Rp2,2 Triliun
Jokowi menuturkan Bendungan Karian ini telah dibangun sejak tahun 2015 dengan menghabiskan anggaran senilai Rp2,2 triliun.
Dia meyakini, bendungan tersebut tidak hanya sebagai sumber air namun juga memiliki manfaat sebagai pengendali banjir khususnya di Kabupaten Serang dan Kecamatan Rangkasbitung.
“Yang keempat, juga bendungan ini berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan listrik 1,8 megawatt,” ungkap presiden menandasi.
Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, dan Pj. Bupati Lebak Iwan Kurniawan.
Advertisement