Liputan6.com, Jakarta Beningnya warna laut yang berwarna biru-kehijauan tampak begitu menyatu dengan putihnya pasir pantai di Maratua. Jika menyebut namanya, wisatawan mana pun akan setuju dengan keindahan alamnya. Berkat keanekaragaman biota laut, termasuk terumbu karangnya, Maratua bahkan disebut para penyelam sebagai salah satu surga bawah laut terindah di Indonesia.
Nyatanya, ekosistem terumbu karang di laut Maratua tak tumbuh alami begitu saja. Ada peran tangan-tangan para pelestari lingkungan yang rajin melakukan transplantasi terumbu karang. Salah satunya adalah Kelompok Maratua Peduli Lingkungan. Perkumpulan masyarakat di Kecamatan Maratua ini terbentuk dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga potensi SDA dan ekosistem di wilayah pesisir.
Buah Pemikiran Anak Muda di Maratua
âSemua bermula dari sekelompok anak muda yang terpikir untuk melestarikan lingkungan, khususnya terumbu karang di Desa Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau. Upaya tersebut sebenarnya sudah mulai dilakukan oleh anak-anak muda di Maratua sejak 2017. Namun, apa yang kami lakukan masih belum terlihat di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan Kelompok Maratua Peduli Lingkungan baru benar-benar menyita perhatian pada 2019,â ungkap Muhammad Ilyas, Ketua Harian Kelompok Maratua Peduli Lingkungan.
Pria berusia 39 tahun tersebut kemudian menambahkan, âHingga saat ini anggota Kelompok Maratua Peduli Lingkungan berjumlah 20 orang yang didominasi anak-anak muda. Bersama 20 orang ini, kami sudah berhasil melakukan transplantasi terumbu karang yang tersebar di beberapa titik di Maratua. Hasilnya, kawasan pesisir yang sebelumnya tidak ada terumbu karang, kini sudah ditumbuhi terumbu karang.â
Ilyas melanjutkan, âSebelum adanya Kelompok Maratua Peduli Lingkungan kondisi terumbu karang di Maratua sempat mengalami kerusakan di beberapa titik. Padahal, Maratua merupakan daerah wisata. Hal itu pula yang akhirnya membuat kami semakin termotivasi untuk melakukan transplantasi terumbu karang di banyak lokasi di Maratua.â
Sebagai informasi, terumbu karang di Indonesia merupakan terumbu karang yang terkaya di dunia. Dengan luas mencapai 2,5 juta hektar, terumbu karang Indonesia juga memiliki biodiversitas tertinggi di dunia. Sedikitnya 750 jenis karang yang termasuk ke dalam 75 marga terdapat di Indonesia. Selain karena faktor perubahan iklim, kerusakan terumbu karang terjadi karena berlangsungnya aktivitas penangkapan ikan dengan cara merusak atau destruktif. Akibat dari hal tersebut 30,4 % terumbu karang di Indonesia dalam kondisi rusak.Â
Advertisement
Makin Menggeliat Usai Berkolaborasi dengan BRI
Upaya konservasi terumbu karang yang dilakukan oleh Kelompok Maratua Peduli Lingkungan pun semakin menggeliat setelah berkolaborasi dengan BRI Peduli. Melalui program Grow & Green transplantasi terumbu karang, BRI Peduli berkomitmen untuk berkontribusi menjaga ekosistem dengan biodiversitas laut yang tertinggi dibanding ekosistem laut lainnya, melindungi pantai dan daerah pesisir, serta mengurangi pemanasan global.
Program Grow & Green tersebut merupakan bagian aksi perubahan iklim BRI, yaitu program pemulihan dan pelestarian ekosistem yang berkelanjutan melalui penanaman pohon dan transplantasi terumbu karang. Hal tersebut meliputi penyusunan desain program, penyediaan bibit, penanaman pemeliharaan dan pendataan kondisi perkembangan tanaman maupun terumbu karang.
Kali ini BRI Peduli Grow & Green bekerjasama dengan Yayasan Ekonomi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia atau Yekhali. Organisasi non profit ini berdomisili di Kota Samarinda dan aktif di bidang pelestarian lingkungan hidup. Kegiatannya sendiri mencakup pelatihan dan peningkatan kapasitas kelompok dan transplantasi karang di Maratua, yang meliputi penanaman karang sebanyak 600 buah, media tanam meja karang spider 35, serta bantuan perlengkapan yang mencakup Scuba SET (BCD dan Regulator), alat dasar selam, underwater camera, tas peralatan, hingga buoy, tali dan jangkar.
Semua bantuan tersebut diberikan kepada Kelompok Maratua Peduli Lingkungan, di Pulau Maratua, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Berkat bantuan yang diberikan oleh BRI Peduli lewat Program Grow & Green tadi, Kelompok Maratua Peduli Lingkungan pun jadi lebih maksimal dalam menjaga potensi sumber daya alam dan ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir Maratua.
âKini terumbu karang di Maratua sudah mulai tumbuh banyak. Bagi masyarakat Maratua yang mata pencaharian utamanya sebagai nelayan, ekosistem terumbu karang yang lestari juga memberikan dampak positif tersendiri. Ikan jadi lebih banyak, sehingga hasil tangkapan nelayan pun jadi lebih melimpah. Dengan kondisi ekosistem terumbu karang yang sudah lestari, kami berharap masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Maratua juga ikut menjaga bersama, agar dampaknya bisa dirasakan juga oleh anak cucu kita di masa depan,â pungkas Ilyas.