Sukses

Bukan Soal Umur, Ini 3 Hal Terpenting yang Diperiksa Ketika Pemerintah Beli Alutsista

Ada tiga hal terpenting selain umur yang menjadi rujukan dan perlu dipastikan ketika pemerintah membeli alutsista.

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan pemerintah dalam pembelian Alat Utama Sistem Senjata atau Alutsista menjadi pembicaraan hangat di media sosial maupun forum diskusi usai Debat Capres yang diselenggarakan KPU di Jakarta pada Minggu (7/1).

Terkait hal itu, Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin menyampaikan bahwa umur alat perang, seperti alutsista yang dibeli Kementerian Pertahanan bukanlah hal yang terlalu penting. Menurutnya, ada tiga hal terpenting selain umur yang menjadi rujukan dan perlu dipastikan ketika pemerintah membeli alutsista. 

"Kalau kami dari perusahaan teknologi, umur alutsista bukan suatu yang penting," kata Bobby saat diskusi di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta, Jumat (12/1/2024) lalu.

Adapun tiga hal penting yang dimaksud Bobby, pertama adalah operating readiness alutsista tersebut apakah masih layak dioperasikan atau tidak. Kedua adalah combat readiness, apakah masih layak tempur atau tidak.

"Ketiga adalah safety dan worthiness levelnya. Keselamatan dari kru di dalamnya levelnya sampai mana?" kata Bobby.

2 dari 2 halaman

Struktur Alutsista

Bobby menerangkan bahwa struktur alutsista dibagi menjadi beberapa bagian seperti platform, mesin (engine), mekanikal, struktur dan sistem. Adapun sistem di alutsista mencakup sistem navigasi, pengawasan (surveillance) dan sistem tempur. 

"Kalau kita lihat platform, engine, mechanical dan platform itu didesain umurnya panjang-panjang. Kapal induk itu didesain hampir 100 tahun. Yang berubah cepat itu adalah sistemnya. Karena makin ke sini perang itu sudah bukan perang fisik tapi perang elektronika," ujar Bobby. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk komponen selain sistem biasanya selalu dicek dan dilakukan perbaikan berat atau overhaul secara berkala. Namun yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sistem alat perang seperti alutsista yang harus terus diperbaharui. 

"Misalnya engine sekian tahun flying hours harus di overhaul atau diganti. Yang penting kita melakukan modernisasi atau upgrade dari sistemnya supaya alutsista tidak ketinggalan zaman," kata Bobby.

 

(*)