Sukses

Kenang Lifter Lisa Rumbewas, Ini Kata Jokowi hingga Sesama Altet Angkat Besi Eko Yuli

Saat mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Dunia, Lisa Rumbewas meraih posisi runner-up dalam Kejuaraan Dunia di Santo Domingo 2006.

Liputan6.com, Jakarta - Atlet angkat besi peraih 3 medali Olimpiade kebanggan bumi Cendrawasih, Papua, Lisa Rumbewas meninggal dunia pada Minggu, 14 Januari 2024 kemarin. Lisa dikabarkan telah berpulang di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Papua pada usia genap 43 tahun.

Lifter putri Indonesia tersebut dikenang dengan begitu banyak prestasi yang telah ditorehkan hingga kancah internasional. Salah satunya di Olimpiade Sydney tahun 2000. Wanita kelahiran Biak, 10 September 1980 tersebut meraih perak pada cabang angkat besi di kelas 48 kilogram.

Empat tahun kemudian, medali perak kembali diraih pada Olimpiade di Athena, Yunani setelah berhasil dikelas 53 kilogram.

Saat mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Dunia, Lisa Rumbewas meraih posisi runner-up dalam Kejuaraan Dunia di Santo Domingo 2006. Hingga di tahun 2012, Lisa pun memutuskan untuk berhenti dari karier olahraganya setelah mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau.

Hal tersebut disebabkan karena dirinya mulai mengeluhkan sakit pada lutut, Lisa juga diketahui menderita epilepsi.

"Tiga tahun terakhir juga menderita epilepsi. Saya tidak tahu sampai dokter yang bilang saat periksa," ucap almarhum saat di sela-sela acara Festival Ikon Indonesia, Senin, 21 Agustus 2017 silam.

Kepergian Lisa Rumbewas tentu membawa duka mendalam bagi negeri ini. Terutama dari sejumlah tokoh negeri, seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ketua Umum KONI Letjen TNI Purn Marciano Norman hingga datang dari sesama atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan.

Sebagai informasi, Lisa telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Provita Jayapura sejak 6 Januari lalu. Sebelumnya, dia sempat terjatuh dan tersadarkan diri di kamarnya. Hal ini diungkap sang ibu, Ida Aldamina Korwa dalam keterangan tertulis yang dikirim NOC (National Olympic Committee) Indonesia.

"Kebetulan saat itu obatnya habis. kKtika kambuh di malam hari dia di kamar. Ia terjatuh, tak sadar dan keningnya sudah berdarah. Kami bawa ke Rumah Sakit Provita, tiga hari dirawat di sana. Kami dirujuk ke RSUD Jayapura di Senin siang hingga anak kami menghembuskan napas terakhirnya dini hari tadi,” jelas Ida.

Berikut sederet ungkapan duka cita untuk lifter putri Lisa Rumbewas (43) yang telah ikut mengharumkan nama bangsa lewat cabor angkat besi dihimpun dari Liputan6.com:

 

2 dari 5 halaman

1. Jokowi: Indonesia Kehilangan Satu Putri Terbaik Bangsa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya lifter putri legendaris Tanah Air, Lisa Rumbewas, Minggu (14/1/2024). Jokowi mengatakan Indonesia kehilangan salah satu putri terbaik dan insan olahraga yang terus mengukir prestasi.

"Indonesia kehilangan salah satu putri terbaik bangsa. Insan olahraga yang tanpa henti berkomitmen dan mengukir sejarah untuk negeri ini," kata Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, Minggu (14/1/2024).

Menurut Jokowi, Lisa telah membawa nama baik Indonesia dengan sejumlah prestasi yang sangat membanggakan. Lisa Rumbewas adalah sosok peraih medali di tiga Olimpiade berbeda yakni, perak di Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004, serta perunggu di Olimpiade Beijing 2008.

Tak hanya itu, kata Jokowi, Lisa Rumbewas berhasil mengharumkan nama Indonesia lewat beragam prestasi di dunia angkat besi. Mulai dari, perak nomor -53kg di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, hingga perunggu Asian Games 2002 di Busan pada kelas -48kg.

"Lisa juga mampu mengoleksi medali di tiga edisi berbeda SEA Games. Perunggu di SEA Games 2003 Hanoi, perak di SEA Games 2005 Manila, dan emas di SEA Games 2009 Vientiane," tutur Jokowi.

Presiden mendoakan agar Lisa mendapatkan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Jokowi juga mendoakan jasa Lisa sebagai Pahlawan Olahraga selalu dikenang.

"Doa untuk kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Semoga jasanya sebagai Pahlawan Olahraga selalu dikenang, dan menginspirasi para atlet Indonesia," jelas Jokowi.

 

3 dari 5 halaman

2. Ketum KONI Pusat: Jasanya akan Selalu Dikenang

Atlet angkat besi Indonesia Lisa Rumbewas meninggal dunia di RSUD Jayapura, Papua, Minggu, 14 Januari 2024, pukul 03.00 WIT.

Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Lisa.

Ia mengatakan, masyarakat akan terus mengenang Lisa Raema Rumbewas sebagai atlet yang berprestasi dan berjasa bagi Indonesia di bidang olahraga.

“Selaku Ketua Umum KONI Pusat dan mewakili masyarakat olahraga prestasi, saya menyampaikan turut berduka cita. Semoga mendiang Lisa mendapatkan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih dan jasanya sebagai patriot olahraga akan selalu dikenang, serta memotivasi para lifter Indonesia untuk meraih prestasi dunia,” kata Marciano Norman, dilansir Antara.

Maka itu, Marciano Norman mengusulkan agar Lisa Rumbewas bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau TMP Kalibata. Prestasinya untuk olahraga Indonesia dinilai menjadi inspirasi buat atlet-atlet lain agar berprestasi di ajang dunia seperti Olimpiade.

"Selain itu, karena prestasinya sudah lebih dari persyaratan yang diminta apabila Satya Lencana nya belum ada bisa dimintakan kemudian," kata Marciano Norman.

Berasal dari Keluarga Atlet

Lisa Rumbewas berasal dari keluarga atlet angkat besi di Bumi Cendrawasih. Perempuan kelahiran 10 September 1980 ini adalah anak binaragawan terbaik Indonesia Levi Rumbewas dan lifter putri Indonesia, Ida Korwa.

Semasa hidup, Lisa dikenal sebagai salah satu lifter putri yang konsisten mengharumkan nama bangsa di dunia internasional.

Lisa Rumbewas pertama kali mendapatkan medali perak di panggung olahraga tertinggi di dunia pada debutnya di Olimpiade 2000 Sydney di kelas -48 kg putri. Prestasinya pun terus konsisten dengan meraih medali yang sama di Olimpiade 2004 Athena pada kelas -53 kg putri.

 

4 dari 5 halaman

3. Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Sampaikan Bela Sungkawa

Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya lifter putri legendaris Tanah Air Lisa Rumbewas, Minggu (14/1/2024).

Kepergian sang atlet menyisakan duka mendalam bagi kancah olahraga Tanah Air, mengingat Lisa Rumbewas merupakan salah satu pionir Indonesia dalam meraih prestasi Olimpiade dari cabor angkat besi.

Ungkapan bela sungkawa pun turut disampaikan oleh lifter putra Eko Yuli Irawan, yang juga merupakan andalan Merah Putih untuk menyabet medali di pentas olahraga multievent terakbar dunia.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya Kak Lisa Rumbewas, sosok seorang legenda olahraga angkat besi yang sudah menyumbangkan tiga medali di tiga Olimpiade berturut," ungkap Eko Yuli kepada Liputan6.com, Minggu (14/1/2024) siang WIB.

Eko Yuli juga mengenang sosok Lisa Rumbewas yang disebut sebagai atlet pekerja keras. Lifter putra peraih perak Olimpiade Tokyo 2020 itu menilai kedisiplinan Lisa dalam beralatih menjadi hal yang patut dicontoh dan dijadikan motivasi oleh lifter Indonesia masa kini.

"Hal yang patut dicontoh (dari sosok Lisa Rumbewas) di antaranya kerja keras, (sikap) disiplin dalam berlatih," ungkap Eko Yuli.

"(Lisa Rumbewas) menjadi seorang juara yang sangat luar biasa. Meski dengan kondisi mempunyai penyakit, tapi (beliau) tidak pernah menyerah untuk menggapai prestasi tertinggi yaitu Olimpiade," tambahnya. 

5 dari 5 halaman

4. Kepala Pelatih Angkat Besi Beberkan Ketekunan Sang Legenda Semasa Hidup

Lisa dilaporkan sempat terjatuh dan tidak sadaran diri usai penyakit epilepsinya kambuh pada 6 Januari. Pihak keluarga sempat membawanya ke Rumah Sakit Provita Jayapura, sebelum sang lifter dirujuk ke RSUD Jayapura.

Lebih lanjut menurut Ida, atlet angkat besi legendaris Indonesia juga sempat mengalami kejang yang cukup parah selama di rumah sakit. Tim dokter pun sudah berupaya memberi obat anti-kejang disertai sejumlah obat lainnya.

“Ketika di rumah sakit katanya juga ada infeksi paru-paru dan kadar albumin juga sempat turun,” sambung ibunda Lisa Rumbewas.

Kehilangan salah satu lifter putri berprestasi ini turut dirasakan Kepala Pelatih Tim Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja.

Dia menyebut Tanah Air telah kehilangan sosok wanita luar biasa yang mampu menyabet 3 medali dari 3 perhelatan Olimpiade. Dirdja pun mengenang sosok Lisa yang dinilai selalu tekun dan disiplin selama menjalani keseharian sebagai atlet.

"Kita kehilangan sosok wanita luar biasa, 3 Olimpiade 3 kali (raih) medali," ungkap Dirdja Wihardja saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (14/1/2024).

"Yang jelas jelas beliau (sosok) tekun, disiplin, baik istirahat, makan, latihan. Kalau makan saya dampingi, itu semua dimakan. Wwalaupun saya nunggu lama, makan habis semua," sambungnya.