Sukses

Banjir di Kota Pangkalpinang Bangka Belitung, 458 Rumah Terendam

Banjir yang melanda Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung ini terjadi sejak Senin, 15 Januari 2024 pukul 12.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terjadi bencana banjir dengan ketinggian antara 20-30 sentimeter di wilayah Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Banjir terjadi sejak Senin, 15 Januari 2024 pukul 12.30 WIB.

Banjir terjadi karena hujan berlangsung selama 5 jam dengan intesitas sedang hingga lebat disertai angin kencang ditambah pasang air laut di angka 2,6 meter,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers, Rabu (17/1/2024).

Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BNPB, banjir berdampak ke sejumlah titik, meliputi kelurahan Bukit Sari, Air Kepala Tujuh, Tuatunu Indah, Kacang Pedang di kecamatan Gerunggang. 

Kemudian Kelurahan Rejasari di Kecamatan Pangkal Balam. Kelurahan Kejaksaan, Genas, Batin Tikal di kecamatan Tamansari, dan kelurahan Sriwijaya di kecamatan Grimaya. BNPB memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.

“Pasca kejadian banjir sebanyak 458 unit rumah terendam banjir dan 2 unit kantor pemerintahan, Kantor Lurah Genas dan Koramil Tamansari terdampak,” jelas Abdul.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang Dedy Revandi dalam sambungan telepon, Selasa (16/1/2024) mengatakan, pihaknya langsung melakukan pendataan jumlah rumah dan masyarakat yang terdampak banjir.

Dia melaporkan, Tim Satuan Reaksi Cepat BPBD Kota Pangkalpinang juga diterjunkan untuk membantu pembersihan rumah warga yang terdampak banjir dan genangan. 

“Kami melakukan koordinasi dengan pihak RT/RW di wilayah terdampak. Selain itu, melakukan pemantauan di daerah banjir dan genangan,” jelas Dedy. 

 

2 dari 2 halaman

Waspada Potensi Hujan Lebat di Pangkalpinang

Dedy memastikan, saat ini petugas sudah disiagakan di Kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana. Selain itu, fokus penanganan di bulan Desember hingga Januari demi mengantisipasi pada banjir rob dan cuaca ekstrem. 

“Kondisi wilayah pesisir dan juga di titik rawan dataran rendah di Pangkalpinang. Sehingga penanganan banjir melihat kondisi pasang surut air laut,” jelas dia.

Dedy mengamini, situasi saat ini adalah tantangan dalam penanganannya. Antisipasi agar tidak terjadi banjir, pemerintah kota sudah membuat waduk, membuat embung baru sebagai penangkap air yang datang dari hulu atau daerah yang lebih tinggi. 

“Pengerjaan waduk dan embung masih proses karena terkait anggaran dikerjakan berlangsung bertahap,” Dedy menandasi.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi di Kota Pangkalpinang pada Rabu (17/1/2024), sedangkan pada Kamis (18/1/2024) kondisi cuaca berawan dan hujan.