Sukses

1.878 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK

Sebanyak 1.878 personil gabungan dikerahkan mengawal peringatan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.878 personil gabungan dikerahkan mengawal peringatan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, pihaknya siap mengamankan harlah ke-78 NU.

"Polda Metro Jaya telah membuat rencana pengamanan dan siap mengamankan kegiatan tersebut. Ada 1.878 personil yang terlibat dalam pengamanan," kata Ade di Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2024).

Ade merinci, 1.878 personel meliputi anggota Polda Metro Jaya, Polres jajaran, dan instansi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti Damkar, Dishub, Dinkes, dan Satpol PP.

Berdasarkan surat pemberitahuan yang diterima, estimasi massa kurang lebih mencapai 150 ribu.

Dia mengimbau kepada mereka untuk mengikuti petunjuk yang telah ditentukan oleh pihak pantia. Ada dua akses masuk yang disiapkan yakni pintu 5 dan pintu 7 kawasan GBK.

Dalam hal ini, Ade menegaskan, Polda Metro Jaya akan mengedepankan kegiatan preemtif, diharapkan kegiatan berjalan lancar dan tertib.

"Kami mohon dukungan dari seluruh masyarakat. Kemudian lingkungan lokasi GBK juga tetap bisa dilakukan kegiatan oleh masyarakat," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Jokowi Bakal Hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK Sabtu, 20 Januari 2024

Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bakal menghelat peringatan hari lahir (harlah) ke-78 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 Januari 2024 mendatang. Kegiatan yang berisi doa bersama ini rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Dikutip dari laman NU Online, selain Jokowi, para ulama dan tokoh-tokoh NU dipastikan akan hadir. Termasuk pimpinan syuriyah dan tanfidziyah PBNU, dan pimpinan Muslimat NU beserta pengurusnya.

Acara ini akan dimulai pukul 00.00 WIB dan dihadiri 150 ribu Muslimat NU dari dalam dan luar negeri serta warga NU, ANSOR, Fatayat NU, PERGUNU, dan elemen Banom, lajnah dan lembaga NU lainnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak para kader Muslimat NU di seluruh daerah untuk sama-sama menyukseskan agenda tersebut.

"Ini agenda kita bersama. Mari, kita bersama sama menyukseskan dengan hadir dan kita niatkan doa bersama untuk kemaslahatan bangsa dan negara yang kita cintai ini," ujarnya pada Rabu (17/1/2024).

Khofifah mengungkapkan 150 ribu warga dengan 2.995 armada bus itu hanya anggota Muslimat NU, belum jajaran NU dan Banom lainnya yang hadir dari berbagai provinsi di Indonesia. Sebanyak 34 Pengurus Wilayah (PW) dan 534 Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU siap menghijaukan Stadion GBK.

Selain itu, perhelatan ini juga akan dihadiri PCI Muslimat NU yang mengkonfirmasi hadir dari 11 negara, antara lain, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Inggris, Jepang, dan wilayah lainnya. Dengan total ratusan ribu jamaah tersebut, acara ini diharapkan menjadi momentum besar yang melibatkan seluruh jajaran Muslimat NU serta elemen NU dan Banom, lembaga dan perangkat lainnya.

“150 ribu itu dari jamaah Muslimat NU saja yang berasal dari seluruh Indonesia ditambah dari Muslimat NU Cabang Istimewa di luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Saudi Arabia, Mesir, Inggris,” papar dia.

3 dari 3 halaman

Tema Muslimat NU

Harlah ke-78 Muslimat NU ini mengangkat tema 'Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional'. Karenanya, Khofifah menegaskan kegiatan utama dalam acara tersebut meliputi zikir, doa, dan salawat, serta tadarus Alqur'an dengan target khataman sebanyak 2024 kali. Jumlah tersebut mengacu pada tahun terkini, yakni 2024.

Ia menambahkan, peringatan Harlah ke-78 ini diharapkan dapat menjadi momentum doa bersama untuk kemaslahatan Indonesia dan menunjukkan kesatuan Muslimat NU dalam mendukung nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

“Kita berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan itu, Allah memberikan rahmat dan karunia menjadi bangsa dan negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr,” tutup dia.