Sukses

Sederet Isu Penting yang Disampaikan Jokowi dalam Pidatonya di HUT ke-78 NU

Usai hadiri HUT ke-78 NU, dihadapan sejumlah awak media, Jokowi pun sempat menanggapi isu santer terkait pengunduran diri sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Liputan6.com, Jakarta Peringatan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Januari 202 dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Saat tiba di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu pagi kemarin, Jokowi langsung disambut oleh Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa.

Kala memberi sambutan di Stadion GBK, Jokowi menyampaikan sejumlah pesan dihadapan ribuan muslimat NU. Salah satunya jangan pernah mau diadu domba.

"Jangan mau kita diadu domba seperti itu, jangan mau kita dibentur-benturkan seperti itu, jangan mau kita dipecah belah seperti itu. Setuju ibu-ibu," ujar dia.

Terkait dengan pemilihan umum (Pemilu), Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk saling menghargai pilihan masing-masing, jangan sampai saling menghujat.

"Bapak ibu sekalian ibu-ibu muslimat NU sebentar lagi kita akan pemilu, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Proses pemilu itu sangat penting dan sangat menentukan, tetapi kita tidak ingin gara-gara Pemilu, gara-gara beda pendapat, gara-gara beda pilihan justru kita saling menghujat, tidak boleh, benar?," kata Jokowi.

Usai hadiri HUT ke-78 NU, dihadapan sejumlah awak media, Jokowi pun sempat menanggapi isu santer terkait pengunduran diri sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Kabarnya dari siapa. Wong kita dari pagi sampai sore pagi siang malam kita rapat paripuran rapat internal rapat terbatas selalu nggak pernah ada jedanya, setiap jam setiap 2 jam gonta-ganti rapat gonta-ganti menteri juga gak ada masalah," ucap dia.

Berikut sederet pesan Jokowi di HUT ke-78 NU hingga soroti terkait bantuan sosial (bansos) dan isu penguduran sejumlah menteri dihimpun dari Liputan6.com:

2 dari 5 halaman

1. Ucap Selamat Harlah Ke-78 NU, Jokowi: Terimakasih Selalu Menjaga NKRI

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Lahir ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) atau Harlah ke-78 NU.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Sabtu, (20/1/2024).

"Saya ingin mengucapkan selamat Harlah ke-78 kepada keluarga besar muslimat NU semoga muslimat NU selalu guyub rukun bersatu untuk kepentingan umat bangsa dan negara," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan Muslimat NU sangat luar biasa. Jokowi pun menyanjung Muslimat NU yang selama ini telah berperan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Atas nama masyarakat bangsa dan negara saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan, kerukunan untuk Indonesia maju," ujar dia.

Harlah ke-78 Muslimat NU dihadiri berbagai tokoh dan pejabat negara lain. Diantaranya istri dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Sinta Nuriyah, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal sebagai Gus Yaqut.

Kemudian Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Kader Muslimat NU dari pelbagai daerah juga datang memeriahkan.

3 dari 5 halaman

2. Harlah ke-78 Muslimat NU, Jokowi Sebut 96 Negara Jadi Pasien IMF

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ungkap pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif pada kondisi perekonomian global. Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Peringatan Hari Lahir ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) atau Harlah ke-78 Muslimat NU di  Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu, (20/1/2024).

Menurut data yang dipaparkan oleh Jokowi setidaknya ada 96 negara yang perekenomiannya terganggu imbas dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan beberapa tahun lalu. 

"Negara lain sampai saat ini ada 96 negara yang masih belum bisa mengatasi ekonominya. Kesehatannya bisa diselesaikan tapi ekonominya belum bisa diselesaikan 96 negara terpuruk dan bahkan masuk menjadi pasiennya International Monetary Fund atau IMF," kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan-tantangan dunia dan tantangan-tantangan di dalam negeri.

"Kita mampu mengatasi baik kesehatan maupun ekonomi. Kita sekali lagi patut bersyukur dan bahkan kita termasuk 5 terbaik dunia untuk urusan ekonomi patut kita syukuri," ujar dia.

Menurut Jokowi, keberhasilan pemerintah dalam menangani permasalahan seperti pandemi Covid-19 berkat adanya dukungan dari masyarakat luas.

"Semua berkat peran seluruh komponen bangsa termasuk ibu dan bapak-bapak sekalian," ucap dia.

4 dari 5 halaman

3. Jokowi: Pemerintah Gelontorkan Rp 443 Triliun untuk Subsidi dan Bansos Sepanjang 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberkan pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp 443 triliun pada 2023 untuk subsidi dan bantuan sosial (bansos). Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Peringatan Hari Lahir ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) atau Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu, (20/1/2024).

"Pemerintah di tengah keterbatasannya terus berupaya hadir untuk masyarakat misalnya ini tahun 2023 subsidi dan bansos yang telah kita gelontorkan itu sebesar Rp 443 triliun," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, dana yang lumayan besar diantaranya dialokasikan untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS. "Jadi yang ke rumah sakit tidak bayar lagi," ujar Jokowi.

Selain itu, disalurkan melalui Kartu Indonesia Pintar dan KIP Kuliah, Progam Keluarga Harapan, Kartu Sembako. Diakuinya, tidak semua masyarakat mendapat bantuan itu. Misalnya, Program Keluarga Harapan (PKH). Jokowi menyebut, penerimanya berjumlah 9,9 juta keluarga.

"Bukan semuanya diberikan bukan 280 juta kalau ibu-ibu muslimat NU kan sudah sejahtera," ujar dia.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, bantuan dari pemerintah terus digecarkan demi menjaga daya beli masyarakat. "Ini semua diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat dan momentum ini harus kita terus pertahanan, terus kita tingkatkan untuk mengapai cita-cita Indonesia emas di 2045," ujar dia.

5 dari 5 halaman

4. Jokowi Tepis Isu Sejumlah Menteri Mundur dari Kabinet

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis isu sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) mundur dari jabatan. Dia memastikan, semua menterinya tetap bekerja sesuai dengan kewenangan yang telah diberikan.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi usai menghadiri Peringatan Hari Lahir ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) atau Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu, (20/1/2024).

"Menteri setiap hari kita rapat terbatas, setiap hari rapat internal dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri," kata Jokowi.

Saat disinggung kembali terkait kebenaran kabar itu, justru balik bertanya dan menegaskan hampir setiap hari memimpin rapat bersama menteri-menteri.

Sementara itu, Jokowi tak menepis ada motif politis dibalik berhembusnya isu menteri mundur, mengingat saat ini telah masuk tahun politik. Namun Jokowi memastikan para menteri masih bekerja rutin seperti biasa.

"Ya namanya bulan politik, tahun politik ya semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok kita kerja biasa kerja rutin biasa," tandas dia.