Sukses

Airlangga Hartarto: Politik Sedang Panas, Dinginkan dengan Tadarus Alquran

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghadiri penyelenggaraan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran yang disingkat Gibran di Alexandria Islamic Boarding School, Jalan Pengasinan, Bekasi Timur, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghadiri penyelenggaraan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran yang disingkat Gibran di Alexandria Islamic Boarding School, Jalan Pengasinan, Bekasi Timur, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).

Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto berpesan perlunya mendinginkan tensi perpolitikan Tanah Air dengan membaca Alquran.

"Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran (Gibran) ini adalah kelanjutan kegiatan yang dicanangkan di Pondok Pesantren Al Falah, Nagrek, Bandung," ujar Airlangga di lokasi acara.

Gerakan tersebut diluncurkan di Pondok Pesantren Al Falah Nagrek pada Sabtu 20 Januari 2023. Belum satu minggu, Airlangga langsung memerintahkan jajarannya melalui satuan kerja ulama Partai Golkar untuk menggalakkan gerakan tersebut.

"Hampir seluruh sayap organisasi Golkar akan melakukan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran. Karena politik sedang panas, untuk menurunkan temperatur politik maka marilah kita lebih sering tadarus Alquran," jelas dia.

Airlangga menilai, dengan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran alias Gibran, masyarakat Indonesia dapat menyambut pilpres dan pemilu 2024 dengan damai.

"Kita harus menyambut pemilu dengan penuh kedamaian, penuh keteduhan, dan jangan melajukan hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk menyebarkan hoaks dan lain-lain," tuturnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengajak seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut untuk bersyukur telah menjadi bagian dari pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sejauh ini sangat peduli dengan kemajuan Islam, pondok pesantren, dan bahkan mendorong setiap produk halal berikut sertifikasinya, serta pelayanan ibadah haji yang terus meningkat.

"Pemerintah mendorong dana abadi untuk pesantren dan targetnya bila Tuhan Yang Maha Esa memberikan ridho, maka dana abadi ini akan kita tingkatkan menjadi Rp50 triliun ke depannya," Airlangga menandaskan.

 

2 dari 4 halaman

Airlangga Luncurkan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran alias Gibran

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Nagreg, Bandung, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, dia pun meluncurkan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran atau disingkat Gibran.

Menurutnya, gerakan itu merupakan hasil dari inisiasi para ulama, termasuk mendapatkan dukungan dari Habib Muhammad Lutfi bin Yahya.

"Maka secara resmi diluncurkan Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran," tutur Airlangga Hartarto di Pondok Pesantren Al Falah Nagreg, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024).

Airlangga menyebut, gerakan yang dinamakan Gibran itu terinspirasi dari program Satu Desa Satu Hafiz atau Sadesha yang digagas dan telah dilaksanakan oleh Ridwan Kamil selama menjabat sebagai gubernur Jawa Barat. Semangat tersebut pun diyakininya perlu diperluas ke hingga skala nasional.

Dia turut berjanji akan mendukung penuh gerakan tersebut dan agar dilaksanakan di seluruh pesantren yang ada di Indonesia.

"Kalau singkatannya Gibran, bisa diterjemahkan juga menjadi Golkar Indonesia Bertadarus Alquran. Jadi kita sepakat mendukung Gerakan Indonesia Bertadarus Alquran? Sepakat enggak?" tanya Airlangga.

"Sepakat," jawab para santri.

3 dari 4 halaman

Penilaian Warganet terhadap Gibran Usai Debat Cawapres

Debat cawapres sudah berlangsung pada Minggu (21/1/2024) kemarin, tetapi riuh rendah perbincangan rangkaian debat keempat ini terus memenuhi media sosial. Lembaga riset pasar Continuum pun merilis hasil analisis big data di tiga platform media sosial yaitu Twitter atau X, TikTok, dan Youtube.

Hasilnya, pandangan publik dunia maya atau netizen terhadap masing-masing cawapres adalah Cak Imin atau Muhaimin Iskandar paling positif, Mahfud Md berkelas, dan Gibran Rakabuming Raka terlalu banyak gimik. Hal ini dipaparkan oleh Peneliti Big Data Continuum Wahyu Tri Utomo, Senin (22/1/2024).

Lebih lanjut, lembaga riset di bawah naungan Institute for Development of Economic and Finance (Indef) ini mencatat positivity rate dari ketiga media sosial terbesar adalah pada cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar dengan angka 73,97%. Diikuti oleh Mahfud Md 69,02%, dan Gibran Rakabuming Raka 49,65%.

Tangkapan big data ini diambil dari 16.724 tweet, 42.439 komentar TikTok, dan 49.751 komentar di Youtube. Di mana cawapres nomor urut dua, Gibran dianggap paling gimik dan banyak dibicarakan di platform TikTok dengan angka 81,76%. Sementara Mahfud Md pembicaraan netizen terbanyak di platform Twitter dan TikTok yang cukup seimbang. Sementara Cak Imin banyak dibicarakan di platform Twitter dan TikTok.

"Kenapa coba kita elaborasi dari beberapa sosial media karena ternyata setelah kita analisis itu ada ada beberapa pola dari tiap cawapres, terkait bagaimana mereka menggunakan sosial media untuk mengkampanyekan program ataupun juga visi misinya," kata Wahyu.

Dia menambahkah analisis pendapat masyarakat di tiga platform medsos ini berupa analisis eksposur perbincangan, analisis sentimen, dan analisis topik perbincangan. Ini, kata dia, tidak termasuk perbincangan media dan buzzer yang jumlahnya cukup banyak.

4 dari 4 halaman

Gibran Paling Gimik tapi Paling Populer

Dalam tangkapan data medsos pada 21 sampai 22 Januari 2024, terdapat 108.914 perbincangan terkait debat cawapres pilpres 2024 dari 85.988 akun media sosial. Lalu, siapa cawapres yang paling banyak disorot publik?

Tercatat, Gibran menjadi yang paling populer dengan mendominasi 50,21% percakapan di media sosial atau setengah dari netizen membicarakan Walikota Solo tersebut usai debat cawapres. Baru kemudan diikuti oleh Cak Imin dengan 30,29%, dan Mahfud Md dengan 19,5%.

"Proporsi Gibran ini di semua sosial media itu mendominasi, baik di Twitter, YouTube ataupun juga di Tiktok," tambahnya.

Namun, Wahyu menekankan banyak perbincangan ini bukan berarti selalu positif, bisa saja merupakan sentimen negatif atau begitu juga sebaliknya. Dia menjelaskan Cak Imin dinilai netizen lebih positif karena ada peningkatan dalam sisi performa dibandingkan debat cawapres sebelumnya.

Sementara, Mahfud Md dinilai masih sama seperti dengan yang sebelumnya dengan kapabilitasnya sebagai akademisi dan orang yang sudah menjabat berbagai jabatan pemerintahan. Namun, kali ini Mahfud Md dinilai lebih berkelas.

Untuk Gibran, netizen menilai berbeda dari yang debat pertama yang penuh pujian. "Banyak netizen yang menilai Gibran terlalu banyak bermain gimik dan kurang fokus pada pada materinya," tambah Wahyu.