Sukses

Tutup Rangkaian Sekolah Energi Berdikari, Billy Mambrasar Edukasi Pentingnya Budaya Hemat Energi

Billy Mambrasar menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang-buang makanan. Perilaku Food waste dapat menghasilkan gas metana dan menyebabkan pemanasan global.

Liputan6.com, Jakarta - Duta SDGs Indonesia Billy Mambrasar bersama CSR Pertamina mengunjungi SMK-SMTI Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2024) sebagai provinsi terakhir dari rangkaian roadshow program Sekolah Energi Bedikari (SEB). Kegiatan ini diselenggarakan di sekolah-sekolah yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia.

Acara ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Alam Mineral Provinsi Sulawesi Selatan Eka Prasetya, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Setyoko Pramono, PSJ. Manajer Pertamina CSR Pertamina (Persero) Reno Fri Daryanto, serta para pejabat PT. Pertamina (Persero) di tingkat provinsi.

Sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) Pertamina, Sekolah Energi Berdikari (SEB) bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan serta meningkatkan partisipasi pelajar membiasakan penggunaan energi baru terbarukan sejak dini dalam kehidupan sehari-hari.

SMK-SMTI Makassar dipilih karena merupakan salah satu dari sekolah Adiwiyata serta kejuruan yang langsung dinaungi oleh Kementerian Perindustrian sehingga harapannya sekolah tersebut dapat terus membuat aktivitas program peduli lingkungan dan energi terbarukan demi mendukung kelestarian lingkungan bahkan saat lulus dan bekerja di sektor industri.

Dalam kesempatan Sharing Session bertemu tatap muka dengan siswa-siswi di sana, Billy memberikan edukasi dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya hemat energi, dimulai dari hal-hal yang paling kecil seperti mencabut casan handphone ketika sudah terisi penuh. Hal ini tidak lepas dari pengalaman tokoh muda asal Papua ini yang pernah bekerja di salah satu perusahaan minyak global.

“Teman saya dari Amerika pernah melakukan riset, jika seluruh dunia tidak mencabut charger HP ketika penuh, maka listrik yang terbuang itu cukup untuk menerangkan satu negara selama 24 jam. Ini hal sederhana yang mungkin tidak kita sadari dampak dan konsekuensinya. Pasti setiap hari ngecas HP kan? Inilah pentingnya memulai edukasi dari hal-hal yang dekat dengan keseharian kita,” ucap Billy Mambrasar dikutip Jumat (26/1/2024).

Lebih Lanjut, ia juga menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang-buang makanan. Hal ini merupakan perilaku Food waste yang dapat menghasilkan gas metana dan menyebabkan pemanasan global.

“Di Tahun 2023 Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara penghasil food waste atau makanan yang terbuang dan menjadi sampah sehingga kita harus menjaga pola makan secukupnya untuk menjaga lingkungan dari pemanasan global,” ujar lulusan orang Papua pertama yang berhasil lulus dari Harvard ini.Dalam kesempatan yang sama Reno menyampaikan Pertamina mendukung pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat program transisi energi serta pencapaian Net Zero Emission di Tahun 2060 dimulai dari tingkat pelajar SMP & SMA.

"Untuk mempercepat transisi energi dan Net Zero Emission di tahun 2060 peningkatan isu terkait energi baru terbarukan sudah harus dimulai sejak di bangku pelajar SMP & SMA," ucapnya

 

2 dari 2 halaman

Komitmen Pertamina Lakukan Edukasi Energi Baru Terbarukan

Selanjutnya, terkait kegiatan SEB, Area Manager Comm, Rel, & CSR PT. Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andrian menyampaikan Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di Bidang Energi terus berkomitmen untuk melakukan edukasi energi baru terbarukan secara nyata salah satunya dengan memasang instalasi panel surya serta pendampingan energi terbarukan kepada para pelajar.

“Kami berterima kasih kepada Kaka Billy yang di tengah segala kesibukan, berkenan hadir di tengah-tengah kami di Makassar ini. Kita semua berharap anak-anak dapat memiliki kesadaran sedini mungkin akan pentingnya menjaga bumi, peduli kepada lingkungan serta berperan mengurangi emisi karbon sesuai dengan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tujuan Pembanguna Berkelanjutan.,” ujar Fahrougi.

Billy menyampaikan terima kasih kepada Pertamina dan seluruh pihak yang terlibat yang telah menyukseskan seluruh rangkaian program Sekolah Energi Berdikari demi mendorong program keberlanjutan lingkungan untuk anak-anak pelajar sehingga ke depannya dapat menjadi agent of change untuk menyelamatkan bumi dan mengurangi emisi karbon sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo.

“Bicara Indonesia Emas 2045 tidak lepas dari kesiapan dan keberlanjutan bumi ini. Oleh sebab itu, Kaka Billy berharap, adik-adik semua di sini bisa ambil bagian dalam menjaga bumi sebagai penjaga bumi masa kini dan masa depan. Kita teruskan apa yang sudah dibangun dan dicapai oleh Pak Jokowi, menuju Indonesia, menuju bumi yang semakin baik untuk kita tempati,” tutup Billy.