Sukses

Aksi Tawuran Terjadi di Jalan Basuki Rahmat Jaktim Diduga Akibat Saling Ejek

Aksi tawuran antar warga kembali pecah di dekat Mall Basura, Jakarta Timur (Jaktim) pagi tadi, Minggu (28/1/2024). Aksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi tawuran antar warga kembali pecah di dekat Mall Basura, Jakarta Timur (Jaktim) pagi tadi, Minggu (28/1/2024). Aksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.

Dalam unggahan akun Instagram @jktinfo terlihat aksi tawuran itu terjadi di tengah jalan. Terdapat sejumlah warga yang tengah melemparkan sebuah barang ke arah lawannya.

Dalam unggahan itu pun juga terlihat ada personel kepolisian yang telah bersiaga di lokasi. Meskipun demikian, warga masih saja nekat melakukan aksi tawuran.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Aksi tawuran tersebut melibatkan dua kubu warga setempat yang saling bersinggungan.

"Pemicu terjadinya tawuran ini karena adanya saling ejek anak muda dari kedua belah pihak warga RW 01 dengan warga RW 02 disertai dengan pembakaran kembang api," kata Nicolas saat dikonfirmasi, Minggu (28/1/2024).

Ia menyebut, akibat saling ejek antar anak muda itu tawuran pun pecah dimana warga RW 01 yang terlebih dahulu diserang oleh warga RW 02 dengan menggunakan baru dan kembang api.

"Selanjutnya warga RW 01 melakukan penyerangan balasan untuk bertahan mengingat pemukiman padat penduduk," kata Nicolas.

Saat ini, lanjut Nicolas, lokasi kejadian telah aman kondusif tanpa menimbulkan korban. Masing-masing pihak, kata dia, telah kembali ke rumahnya masing-masing.

Menurut Nicolas, aksi tawuran antar warga di kawasan tersebut sudah berulang kali terjadi dengan berbagai pemicu. Dia mengaku pun telah melakukan rekonsiliasi kedua belah pihak.

"Di antarnya dengan mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai. Juga mengusulkan dengan pembuatan batas jalan, pagar taman, pos bersama, CCTV, juga pembuatan atau penambahan penerangan di sekitar TKP," jelas Nicolas.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber : Merdeka.com

 

2 dari 3 halaman

Hendak Tawuran, Belasan Remaja di Bandar Lampung Dicokok Polisi

Sebelumnya, sebanyak 13 remaja diamankan polisi lantaran diduga hendak tawuran di Jalan Ikan Bawal, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, pada Minggu dini hari 21 Januari 2024.

Aksi tawuran itu berhasil digagalkan oleh personel Polsek Teluk Betung Selatan. Dari 13 remaja yang diamankan, 1 diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam.

Kapolsek Teluk Betung Selatan, Kompol Adit Priyanto menjelaskan bahwa polisi awalnya mendapat laporan dari warga ada belasan remaja membawa senjata tajam di Jalan Ikan Bawal.

"Mendapat informasi itu, petugas patroli langsung ke lokasi, alhamdulillah berhasil menggagalkan aksi tawuran serta mengamankan 13 orang remaja," kata Kompol Adit Priyanto, Minggu 21 Januari 2024.

Dia menjelaskan, polisi dibantu warga setempat mengamankan 13 orang remaja yang akan melakukan tawuran.

Dia menyebutkan, identitas ke 13 remaja tersebut yaitu AF (16), DR (18), RA (17), OR (19), RD (19), FR (18), DN (15), KF (19), RA (14), FB (15), RF (15), AP (16) dan TS (15).

"Untuk AF (16) kita tetapkan sebagai tersangka atas kepemilikan senjata tajam," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Amankan Belasan Remaja

Kompol Adit menyampaikan bahwa dari 13 orang remaja yang diamankan, 1 orang remaja inisial AF (16) masih berstatus pelajar.

"Untuk 12 orang remaja lainnya setelah kita lakukan pembinaan dan pendataan, kemudian kita kembalikan kepada orang tuanya," kata dia.

Dari hasil pemeriksaan, kata Adit, para remaja tersebut sudah beberapa kali melakukan tawuran di Teluk Betung Selatan.

"Saat kita interogasi, rata rata sudah dua kali ikut dalam aksi tawuran," kata dia.

Selain mengamankan 13 remaja, polisi juga menyita 3 bilah senjata tajam jenis parang.

Adit menghimbau kepada masyarakat dan orang tua untuk mengawasi pergaualan anaknya supaya tidak mengikuti kegiatan yang negatif.

"Kepada para orang tua untuk lebih peduli dengan melakukan pengawasan yang ketat kepada anak anaknya agar tidak terjerumus ke dalam hal hal yang tidak diinginkan sehingga dampaknya dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain," pungkasnya.