Sukses

Anies Sebut Hubungan Surya Paloh dan Megawati Baik, Sinyal Koalisi?

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan, mengungkapkan hubungan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan, mengungkapkan hubungan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, hubungan kedua politikus senior itu baik-baik saja.

"Semuanya baik-baik saja," kata Anies di Lapangan Tegal Lega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).

Diketahui, hubungan antara Paloh dan Megawati dikabarkan merenggang sejak 2019 silam. Menurut Anies, tak baiknya hubungan antara Paloh dan Anies karena banyaknya spekulasi berbagai pihak yang ada di luar.

"Kadang-kadang kita melihat begini, kadang-kadang yang dipercakapkan di luar itu banyak sekali spekulasinya daripada apa yang sesungguhnya ada," ujar Anies.

"Saya sebagai salah satu yang sering dipercakapkan di luar juga kadang-kadang sering heran apa yang diobrolin dengan apa yang senyatanya seringkali tidak sama," sambung dia.

Padahal, kata Anies, Surya Paloh dan Megawati memiliki semangat yang sama soal bangsa Indonesia.

Anies meyakini, keduanya sama-sama mempunyai tujuan baik untuk pemerintahan Indonesia. 

"Menurut saya sih baik-baik semuanya dan spiritnya sama kok kita semua mencintai Indonesia. Kita ingin Indonesia bebas nepotisme, kita ingin bebas dari kolusi, kita ingin Indonesia meritokrasi, yang berprestasi itu yang dipromosikan, itu semua sama cita-cita kita," jelas Anies.

"Jadi ketika sampai kepada itu, saya rasa semua tokoh akan bisa ngobrol, bisa diskusi sama-sama karena ini tentang Indonesia," tandasnya.

2 dari 3 halaman

Mulai Terdengar

Komunikasi politik antara kubu pasangan Ganjar-Mahfud Md dengan Anies-Muhaimin sayup-sayup terdengar jelang pencoblosan Pilpres 2024. Kendati masih sebatas informal, wacana itu pun mendapat respons positif dari elite partai pendukung paslon nomor tiga.

Koalisi itu disebut sebagai wujud menghadapi Pilpres 2024 jika berlangsung dua putaran. Yang mana dalam hasil lembaga survei menyebutkan Prabowo-Gibran unggul dari pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. Dengan begitu, pasangan nomor urut tiga dan satu diprediksi melebur untuk melawan pasangan nomor urut dua.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai sebagai wacana, koalisi ini sah-sah saja. Apalagi dengan posisi Paslon 01 dan 03 yang sama-sama menawarkan narasi oposisi dengan paslon 02.

“Sebagai semangat untuk memperoleh dukungan tambahan menjelang pemilu 2024. Strategi yang digunakan cukup menarik, apalagi di balik jauhnya ketertinggalan elektabilitas paslon 01 dan 03 dengan 02 versi berbagai lembaga survei”, ujar Arifki kepada Liputan6.com, Senin (15/1/2024).

Namun begitu, Arifki menyebutkan bahwa di balik narasi oposisi yang dibangun oleh Paslon 01 dan 03, secara akar rumput sedikit sulit mempertemukan ideologi dan kepentingan partai pengusung Ganjar dan Anies. Nantinya PKS dan PDI-P bersatu diakar rumput untuk mendukung capres yang sama.

"Agak susah menemukan variabel 01 dan 03 ini bersatu. Artinya satu gerakan kiri, satu gerakan kanan. Kalau misalnya 03 ketemu 02 masih mending, 02 ketemu 01 masih mending, karena PKS dulu dukung Prabowo juga kan. Jadi nggak kebayang sama saya, PKS sama PDIP ketemu. Ini yang akan menyulitkan," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Pilihan Alternatif

Kepentingan PKS dan partai-partai pendukung Ganjar di Pemilu 2024 tentu terkait dengan efek ekor jas yang didapatkannya dalam mendukung capres terhadap suara partai. Hal ini akan berbeda jika pemilu berlangsung dua putaran. Besar kemungkinan partai pengusung Anies dan Ganjar bakal menyebar untuk bernegosiasi dengan paslon yang berkemungkinan menang.

“Pemilih Anies dan Ganjar tentu punya calon alternantif, jika capres pilihan mereka tidak lolos di putaran pertama. Cukup sulit bagi elite paslon 01 dan 03 untuk memaksa pemilih untuk pindah dukungan, padahal di hati mereka sudah ada pilihan alternatif,” kata Arifki.

Dia bahkan memprediksi kubu paslon nomor tiga akan berlabuh ke gerbong Prabowo. Karena menurutnya, banyak variabel yang lebih menguntungkan bagi PDIP.

"Makanya kita juga harus baca bahwa gerakan PDIP kan kurang kompak. PDIP masih setengah hati mendukung Ganjar," kata dia.

Live dan Produksi VOD