Sukses

Sahroni DPR: Budaya No Viral No Justic Sangat Buruk, Tolong Segera Diubah

Sahroni meminta jajaran kepolisian di seluruh daerah agar lebih peka terhadap kasus-kasus yang ada di masyarakat. Dengan begitu, tingkat kepuasan terhadap Polri pasti jauh meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Bocah perempuan berusia 7 tahun di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara diduga dicabuli oleh dua orang pria. Melansir akun Instagram @infomedia_medan, Minggu (28/1/2024), pihak keluarga korban mengeluh karena Polres Langkat tidak kunjung memproses kedua pelaku. Bahkan sang ayah menduga laporannya tak digubris lantaran keluarganya miskin.

Padahal, laporan telah masuk sejak 11 Januari 2024. Namun setelah kasus ini viral, Polres Langkat pada Senin (29/1/2024), melaporkan telah menangkap satu dari dua orang tersangka.

Melihat kejadian ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut buka suara. Politikus Partai NasDem itu kecewa dengan lambatnya respons Polres Langkat dalam menyikapi laporan tersebut. Bahkan, Sahroni menduga, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo juga merasakan hal yang sama.

“Haduh, kan sudah diwanti-wanti sama Pak Kapolri sejak lama, proses semua laporan dengan cepat. Apalagi ini soal kejahatan seksual. Apa harus serba viral dulu baru bisa dapat keadilan? Kan malah nggak efektif bekerja seperti itu. Dan hati-hati, kalau masyarakat sudah kecewa dan jadi perhatian Pak Kapolri, mengganti jabatan itu bukan hal yang susah,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (30/1/2024).

Lebih lanjut, Sahroni juga menyoroti terkait budaya no viral no justice. Menurutnya, hal tersebut merupakan kebiasaan yang buruk di ranah penegak hukum. Karena tidak semua kasus bisa mendapatkan atensi publik.


“Budaya no viral no justice ini kan sebenarnya sangat buruk, ya. Karena ada ribuan bahkan puluhan ribu kasus yang mungkin ditangani aparat penegak hukum. Kan nggak semuanya bisa viral, paling hanya satu atau dua. Terus yang lainnya lama diprosesnya, gitu? Tolong segera diubah kebiasannya. Kalau bisa, sebelum viral udah beres ditangani duluan. Itu baru top!" kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Polisi Diminta Peka Terhadap Kasus di Masyarakat

Terakhir, Sahroni pun turut meminta jajaran kepolisian di seluruh daerah agar lebih peka terhadap kasus-kasus yang ada di masyarakat. Dengan begitu, tingkat kepuasan terhadap Polri pasti jauh meningkat.

“Coba deh polisi, terutama yang di daerah-daerah, lebih peka dan responsif tangani laporan masyarakat. Saya yakin 1000%, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri pasti makin melejit,” tutup Sahroni.