Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan keputusan presiden (keppres) tentang pemberhentian Mahfud Md sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) akan disiapkan, Jumat (2/2/2024) pagi.
Hal ini usai Mahfud menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menko Polhukam kepada Jokowi, Kamis ,1 Februari 2024.
Baca Juga
"Ya kemarin (Mahfud) sudah menyampaikan surat pengunduran diri kepada saya, dan pagi hari ini Keppresnya kita siapkan," kata Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).
Advertisement
Dia belum mau mengungkap sosok Menko Polhukam pengganti Mahfud Md. Jokowi berjanji akan segera mengumumkannya dalam beberapa hari kedepan.
"(Penggantinya) belum, kan masih kemarin sore. Beri waktu sehari dua hari tiga hari lah," jelasnya.
Sebelumnya, Mahfud Md secara resmi telah menyampaikan surat pengunduran dirinya, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mahfud Md pun mengungkapkan respons dari Presiden Jokowi saat menerima surat itu langsung darinya.
"Pak Presiden mengatakan bahwa Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama sepanjang pemerintahan Pak Jokowi, dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan, Pak Wiranto 3,5 tahun, saya hampir 4,5 tahun," kata Mahfud menirukan respons Jokowi saat ditanya awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Mahfud juga menceritakan, antara dirinya dan Jokowi tidak ada ketegangan saat dirinya meminta untuk berhenti dari jabatan yang diamanatkan. Justru sebaliknya, Mahfud mengaku banyak bergurau dan berdiskusi singkat bagaimana bangsa Indonesia harus semakin maju ke masa depan.
"Tadi banyak bergurau dan bicara bahwa negara ini harus dibangun ke depan sesuai dengan tujuan negara kita," tutur dia.
Mahfud mengatakan, kerja dan kinerjanya memang belum sempurna karena memang tidak ada yang singkat dalam menunaikan tugas-tugas negara untuk menjadi lebih baik lagi.
"Tidak mungkin sempurna, tidak mugkin bisa menyelesaikan semua dalam waktu pendek, tidak mungkin kalau semua tentang masalah yang kita hadapi. Sehingga kita harus bekerja sungguh-sungguh," Mahfud menandaskan.
Mahfud Md: Saya Belum Tahu Siapa yang Akan Jadi Menko Polhukam
Mahfud Md resmi mengajukan pengunduran diri dari posisi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Mahfud pun mengaku belum mengetahui siapa sosok yang akan menggantikannnya sebagai Menko Polhukam. Ia menyebut hal tersebut wewenang penuh Presiden.
"Saya belum tahu siapa nanti yang akan jadi pengganti. Tapi, pentingkan bagi Menko Polhukam itu dekat dengan wartawan, seperti yang saya lakukan," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis (1/2/2024).
Meski demikian, Mahfud menyampaikan tiga catatan terkait program di Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) yang perlu dilanjutkan. Pertama terkait kelanjutan proses hutang BLBI.
"Tiga hal saya beri catatan yang perlu dilanjutkan. Satu tentang utang BLBI," kata Mahfud.
Kedua, terkait penyelesaian HAM di masa lalu dan ketiga terkait revisi undang-undang Mahkamah Konstitusi (RUU MK).
"Saya katakan pada Pak Presiden, saya tidak setuju (RUU MK)," pungkas Mahfud.
Advertisement
Mahfud Md Temui Jokowi, Sampaikan Surat Pengunduran Diri Sebagai Menko Polhukam
Mahfud Md menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Pantauan di lokasi, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu tiba di Istana sekira pukul 16.30 WIB, Kamis (1/2/2024).
Mahfud menjelaskan, kehadirannya ke Istana untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Intinya saya mengajukan permohonan berhenti, saya menyampaikan surat singkat berisi tiga hal," kata Mahfud kepada awak media di lokasi, Kamis.
Tiga hal tersebut lanjut Mahfud, pertama ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena sudah melantiknya sebagai Menko Polhukam.
"Sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga saya minta mohon berhenti," kata dia.
Hal kedua, kata dia, adalah permohonan berhenti. Ketiga, Mahfud memohon maaf kalau ada hal-hal yang kurang baik selama menjabat Menko Polhukam.
"Alhamdulilah Pak Presiden mengerti kita saling tersenyum," ujar Mahfud.