Sukses

Ganjar Komentari Pernyataan Kaesang soal Bansos

Ganjar menegaskan bahwa tidak ada yang lebih baik saat bansos yang merupakan hak rakyat disalahgunakan, baik dikorupsi maupun dipolitisasi untuk keperluan elektoral jelang Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pernyataan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang menyebut bantuan sosial (bansos) dikorupsi di masa pandemi lebih bermasalah ketimbang bansos dipolitisasi di masa Pemilihan Umum (Pemilu).

Ganjar menegaskan tidak ada yang lebih baik saat hak rakyat disalahgunakan. Dia menegaskan, bahwa kedua penyalahgunaan bansos tersebut harus ditindak tegas.

"Ya dua-duanya disikat saja. Jangan korupsi dan jangan politisasi gitu loh," kata Ganjar saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat Senin (5/2/2024).

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini memastikan bahwa pihaknya berkomitmen kuat dalam memberantas hal yang tidak sesuai dengan hukum, apalagi korupsi. Sebab dirinya dididik oleh partai yang tidak berkompromi dengan korupsi. 

“Kalau ada dari kita korupsi, disikat,” kata Ganjar menandaskan.

Sebelumnya, Kaesang menjawab pertanyaan awak media soal adanya dugaan bansos dipolitisasi demi kepentingan elektoral di tahun politik. Isu politisasi bansos ini juga sempat disinggung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan saat debat pamungkas capres 2024.

"Mungkin saat ini (pembagian bansos) dipermasalahkan. Tapi menurut saya jauh lebih bermasalah jika bansos itu saat (pandemi) Covid-19 dikorupsi," ujar Kaesang saat ditemui di lokasi debat capres, JCC, Senayan, Jakarta, Minggu 4 Februari 2024.

Bansos yang dikorupsi diketahui pernah terjadi di era Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara. Kini mantan politikus PDIP itu tengah menjalani hukuman penjara atas kasus korupsi bansos di masa pandemi Covid-19. 

 

2 dari 3 halaman

Anies dan Ganjar Kompak Kritik Program Bansos Jokowi

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan dan capres nomor urut dua Ganjar Pranowo kompak mengkritik bantuan sosial (bansos) yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Kritik disampaikan keduanya dalam debat pamungkas capres di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu malam, 4 Februari 2024. Apakah hal itu jadi sinyal kedekatan kubu Anies dan Ganjar?

Assisten coach Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Jazilul Fawaid tak menampik hal tersebut. Jazilul menilai, ada kesamaan yang dirasakan Anies dan Ganjar soal pembagian bansos era pemerintahan Jokowi yang besar-besaran dilakukan di tahun politik.

"Setidaknya itu hal yang dirasakan bersama antara Pak Ganjar dan Pak Anies. Menurut saya itu, soal bansos itu. Jadi kenapa ditanyakan mungkin Pak Ganjar juga merasa kan hal yang sama," kata Jazilul di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu malam, 4 Februari 2024.

"Pak Anies juga merasakan hal yang sama sehingga jawaban Pak Anies cukup memuaskan," lanjut Jazilul.

 

3 dari 3 halaman

Bansos Jangan Dipolitisasi

Diketahui, di debat capres pamungkas Ganjar mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada Anies. Ganjar bertanya mengenai bansos. Anies yang mendapat giliran menjawab dengan sigap langsung menyambar umpan lambung dari Ganjar.

Menurut Jazilul, baik Anies maupun Ganjar sepakat bahwa bansos harusnya difokuskan untuk penerimanya bukan pemberinya, sehingga pemberiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan.

"Artinya jangan politisasi bansos. Jangan bansos dicap oleh kepentingan tertentu karena itu uang APBN karena itu uang rakyat," ucap Jazilul.

Meski begitu, Waketum PKB ini belum mau berkomentar banyak terkait peluang koalisi antara kubu satu dan dua.

"Kalau soal koalisi nanti. Tapi yang jelas pasangan 01 dan 03 tidak menikmati pembagian bansos," ujar dia.