Sukses

Jokowi Pastikan Progam JKN Berjalan Optimal Guna Wujudkan UHC di Indonesia

Melalui program JKN, pemerintah memberikan perlindungan kesehatan yang luas dan terjangkau bagi masyarakat luas.

Liputan6.com, Tebing Tinggi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bentuk jaminan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh masyarakat Indonesia. Melalui program JKN, pemerintah memberikan perlindungan kesehatan yang luas dan terjangkau bagi masyarakat luas.

Presiden Jokowi menyebut, terdapat lebih dari 96,7 juta peserta JKN yang iurannya ditanggung oleh negara. Baginya, capaian ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia.

"Pemerintah terus berupaya memastikan bahwa setiap warga negara dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas, tanpa terkecuali," sebutnya saat menyapa langsung peserta JKN di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, Rabu (7/2/2024).

"Meski sudah tersedia rumah sakit, peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan di FKTP terlebih dahulu bila sakit ringan. Jangan semuanya ke rumah sakit, karena bila demikian maka antrean di rumah sakit akan menjadi panjang dan tidak maksimal dalam melayani peserta JKN," jelas Jokowi.

Ia pun mengatakan, kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa. Jokowi pun berharap dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat terus maju dalam mencapai kesejahteraan dan kesehatan yang merata.

2 dari 4 halaman

Program Strategis

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan, Program JKN menjadi program strategis pemerintah yang paling dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ia menyebut, per 1 Februari 2024, terdapat 267,87 juta atau 95,97% dari total penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN.

“Di Kota Tebing Tinggi sendiri, seluruh penduduk telah terdaftar sebagai peserta JKN dan menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC)," jelasnya.

"Capaian ini tentu berkat dukungan yang luar biasa dari pemerintah dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam menyukseskan Program JKN,” jelas Ghufron.

Dirinya pun mengungkapkan, dengan semakin tingginya jumlah peserta JKN juga perlu diimbangi dengan jumlah fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk melayani peserta JKN. Ghufron menyebut, saat ini terdapat 23.639 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.120 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Terdapat 19 FKTP dan 6 FKRTL di Kota Tebing Tinggi yang telah menjadi mitra BPJS Kesehatan. Dari jumlah tersebut, beberapa rumah sakit telah menyediakan layanan canggih bagi peserta JKN, seperti CT-scan, ekokardiografi, pemeriksaan appendicogram dan mammografi," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Pemanfaatan Layanan Meningkat

Ghufron menyebut bahwa jumlah pemanfaatan layanan di fasilitas kesehatan meningkat drastis. Dirinya membeberkan, pada tahun 2023 lalu, terdapat 606,7 juta pemanfaatan atau 1,6 juta pemanfaatan per hari, baik pelayanan sehat dan pelayanan sakit.

“Dari total pemanfaatan yang ada, pada tahun 2023 tercatat 29,73 juta kasus penyakit berbiaya katastropik dengan beban pelayanan kesehatan mencapai lebih dari 34,7 triliun rupiah," sebutnya.

"Penyakit jantung merupakan penyakit dengan biaya terbesar sejumlah 20,04 juta kasus dengan beban pelayanan kesehatan mencapai lebih dari Rp17,6 triliun rupiah,” jelas Ghufron.

Ia pun mengajak Ghufron masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit, seperti mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, dan kelola stres dengan baik.

"Apa yang sudah dan akan dicapai oleh BPJS Kesehatan merupakan manifestasi dari doa dan ikhtiar kita bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, terutama melalui Penyelenggaraan Program JKN," ujar Ghuforn.

"BPJS Kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi masyarakat Indonesia. Dengan masyarakat yang sehat, Indonesia dapat menjadi negara yang bersaing di kancah dunia,” jelasnya.

4 dari 4 halaman

Masyarakat Rasakan Manfaat JKN

Farida, salah satu peserta JKN yang memiliki riwayat penyakit pada kelenjar getah bening merasakan manfaat dari JKN. Ia menuturkan, selama menjalani perawatan di rumah sakit hingga sembuh semuanya ditanggung oleh Program JKN.

"Saya pernah melakukan operasi kelenjar getah bening. Beruntung, berkat pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN ini meringankan saya dari segi finansial. Tak terbayangkan berapa uang yang harus saya keluarkan bila tidak ditanggung oleh Program JKN ini," tuturnya.

Sama dengan Farida, Sumiati yang juga merupakan peserta JKN menjadi salah satu saksi manfaat kehadiran Program JKN. Ia menuturkan, dirinya telah merasakan manfaat langsung dari Program JKN.

"Saya merasakan manfaat besar menjadi peserta JKN, seperti mengakses layanan kesehatan untuk pemeriksaan mata. Dari awal periksa sampai selesai semuanya tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun," tuturnya.

"Bahkan, kacamata yang saya dapat juga ditanggung oleh Program JKN, terima kasih Program JKN," imbuh Sumiati.

 

(*)