Sukses

Banyuwangi Gandeng Baznas, Kembali Gotong Royong Bedah Rumah Tidak Layak Huni

Di Banyuwangi selain program bedah rumah, Baznas merupakan mitra pemkab untuk berbagai program sosial di Banyuwangi, antara lain, program Rantang Kasih, UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas, hingga pemberian dana bergulir untuk pelaku usaha mikro.

Liputan6.com, Banyuwangi Dengan melakukan skema gotong-royong, Pemkab Banyuwangi yang bekerja sama dengan  Badan Amal Zakat Nasional (Baznas), membedah belasan rumah warga kurang mampu dibangun melalui program Rumah Layak Huni. 

"Terima kasih kepada Baznas dan semua pihak yang terus bersinergi bergotong-royong membantu warga Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat serah terima pembangunan rumah warga, di Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, Senin petang (4/3). 

Hadir Pimpinan Baznas RI Bidang Keuangan dan Umum, Kolonel CAJ (Purn) Drs. Nur Chamdani, didampingi Direktur Utama PT. Capital Life Syariah Fitri Hartati. Ipuk mengatakan, program bedah rumah dilakukan dengan skema gotong royong.

Tahun lalu lebih dari 1.300 rumah tidak layak huni warga Banyuwangi direnovasi dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, pemerintahan desa, dunia usaha, serta berbagai pihak lainnya. Tahun ini menurut Ipuk, Pemkab juga kembali menggalakkan program bedah rumah untuk ribuan rumah warga yang tidak layak huni.

Di Banyuwangi selain program bedah rumah, Baznas merupakan mitra pemkab untuk berbagai program sosial di Banyuwangi, antara lain, program Rantang Kasih, UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas, hingga pemberian dana bergulir untuk pelaku usaha mikro.

"Baznas juga memiliki program ekonomi, kesehatan, pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan program pemerintah daerah," kata Ipuk.

Sementara Pimpinan Baznas Bidang SDM Keuangan dan Umum Nur Chamdani menjelaskan, sebanyak 18 rumah di Banyuwangi menjadi sasaran program Rumah Layak Huni.

Program itu, lanjut dia, hasil kerja sama antara Baznas dan PT Capital Life syariah. Pembangunan rumah itu merupakan implementasi zakat perusahaan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan program itu turut mendorong perekonomian lokal. Sebab, pembangunan rumah melibatkan tenaga kerja setempat.

"Harapannya program ini bisa memberi inspirasi dan mendorong lebih banyak pihak untuk terlihat dalam kegiatan amal dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Sutiyah, salah satu penerima program bantuan Rumah Layak Huni, mengaku senang huniannya kini kian nyaman. Warga Dusun Malar itu merasa lebih tenang tinggal di bangunan baru.

"Bersyukur karena rumah saya sudah diperbaiki," ucapnya.

 

 

(*)