Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Islam Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur siap menangani pasien calon anggota legislatif (caleg) yang gagal terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Kami tidak ada persiapan khusus, tapi pada intinya kami siap kalau dibutuhkan seperti ruang rawat inap untuk pasien-pasien bagi para caleg yang memang mengalami tekanan yang berat dan membutuhkan terapi," kata Direktur Utama RSJ Islam Klender, Prasila Darwin di kantornya, Jumat (9/2/2024).
RSJ Islam Klender telah menyiapkan delapan ruangan untuk caleg yang mengalami depresi akibat kegagalan di pemilu, sehingga perlu mendapatkan perawatan.
Advertisement
Bahkan, lanjut Prasila, pasien yang menjalani rawat inap akan mendapatkan pendampingan bila mengalami gejala berat. Namun, itu tergantung dari keluhan pasien.
Untuk pasien yang hanya memiliki gejala ringan, nantinya akan diberikan penanganan berupa konseling.
"Kalau memang gangguan jiwanya berat, kami siapkan tim psikiater. Tetapi kalau gangguannya ringan, biasanya kami kolaborasi juga dengan psikolog karena pasien hanya membutuhkan konseling saja tidak butuh obat-obatan seperti itu," kata Prasila, seperti dikutip dari Antara.
Selama perawatan, keluarga pasien juga diperkenankan untuk menjenguk. Biasanya, rawat inap di RSJ Islam Klender berlangsung sekitar satu pekan.
Â
Pernah Tangani Caleg Gagal di Pemilu 2019
Pada Pemilu 2019, pihaknya pernah menerima beberapa pasien yang merupakan caleg gagal lolos menjadi anggota dewan. Tetapi, hanya mengalami depresi ringan seperti cemas, khawatir, dan sulit tidur.
"Tetapi, dari pengalaman sebelumnya, untuk rawat inap belum ada karena mayoritas hanya gejala ringan seperti khawatir, sulit tidur, hingga cemas. Tapi kalau rawat inap dibutuhkan, kami siap. Nanti pihak keluarga juga bisa menemani,' ucapnya.
Delapan ruangan yang telah disiapkan memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Ada ruangan yang miliki satu tempat tidur dengan fasilitas kulkas, televisi, hingga sofa, dan ada juga yang satu ruangan diisi dua tempat tidur.
Namun, seluruh ruangan terdapat kamera pengawas (CCTV) dan terpantau ke ruangan perawat selama 24 jam.
Advertisement