Liputan6.com, Jakarta - Dua negara kekuatan ekonomi global, yaitu Jepang dan Inggris tergelincir ke jurang resesi. Kondisi perekonomian 2 negara tersebut menyusut 2 kuartal berturut-turut, sehingga masuk resesi teknis.
Pada Kamis 15 Februari 2024, pemerintah Jepang mencatat Produk Domestik Bruto atau PDB turun 0,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada periode Oktober-Desember 2023 atau kuartal IV. Ini setelah turun 3,3 persen pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Kinerja ekonomi yang melemah mengakibatkan Jepang kehilangan predikat sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia. Alhasil, peringkat Jepang digeser oleh Jerman.
Advertisement
Kondisi ini menimbulkan pula keraguan terhadap Bank Sentral Jepang atau BOJ. Terutama terkait kenaikan upah akan mendukung konsumsi, serta membenarkan penghentian stimulus moneter besar-besaran secara bertahap.
Bukan hanya Jepang, Inggris juga masuk jurang resesi. Pada Kamis 15 Februari 2024, Kantor Statistik Inggris melaporkan PDB negara ini mengalami penurunan sebesar 0,3 persen di kuartal IV 2023. Padahal sebelumnya perekonomian Inggris sudah menyusut 0,1 persen antara Juli dan September atau kuartal III 2023.
Sekalipun belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Inggris soal resesi, secara teknis negara ini masuk jurang resesi. Sebab, bila ekonomi sebuah negara tumbuh negatif dalam 2 kuartal berturut-turut artinya masuk dalam kondisi resesi teknis.
Seperti apa proyeksi Dana Moneter Internasional atau IMF pada Oktober 2023 terkait peringkat ekonomi terbesar global? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Jepang dan Inggris Tergelincir ke Jurang Resesi
Advertisement