Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sekaligus Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, (Jokowi) tidak membicarakan politik, tetapi membahas urusan kementerian.
"Saya dipanggil oleh Pak Jokowi, kedudukan saya sebagai wamen (wakil menteri). Saya dipanggil sebagai wamen. Jadi, tidak ada pembicaraan politik sama sekali," tutur Raja Juli saat konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat malam.
Baca Juga
Raja Juli menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi membahas evaluasi kerja kementerian, termasuk terkait dengan percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Raja Juli mengaku Jokowi memberikan beberapa arahan.
Advertisement
"Pak Jokowi lagi mengevaluasi kementerian kami, terutama tugas saya untuk mempercepat PTSL. Diingatkan pula rencana detail tata ruang (RDTR) yang ditarget tahunan itu banyak. Jadi, kami diskusi seputar kementerian, bukan bicara politik," tegas dia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep berkelakar bahwa pertemuan antara Jokowi dan Raja Juli tidak mungkin membahas politik karena sang ketua umum partai tidak diundang.
"Masa kalau urusan politik yang diundang sekjen partai doang, ketua umumnya enggak. Jahat loh," kata Kaesang. Dilansir dari Antara.
Hubungan Jokowi dan PSI
Hubungan Jokowi dan PSI diketahui makin dekat selama Pilpres 2024. Kedekatan itu ditunjukkan dengan kebersamaan Jokowi dan Kaesang dalam beberapa kesempatan di hadapan publik.
Terakhir kali, Kaesang mengajak Jokowi makan malam bersama di Kota Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 7 Februari 2024.
Pada kesempatan itu, Jokowi merespons pertanyaan wartawan seputar arah dukungannya kepada PSI menjelang pemungutan suara Pemilu 2024 setelah keduanya untuk kali ketiga diketahui publik saling bertemu.
"Sudah saya sampaikan, saya sejak dahulu sudah senang sama yang namanya PSI," ujarnya.
Advertisement