Sukses

Profil Grace Natalie yang Kuasai Dapil Jakarta III Kalahkan Rahayu Saraswati di Real Count Sementara KPU

Nama Grace Natalie saat ini cukup disorot publik. Sebab diketahui, Grace Natalie yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia menguasai daerah pemilihan (dapil) neraka Jakarta III.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Grace Natalie saat ini cukup disorot publik. Sebab diketahui, Grace Natalie yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia menguasai daerah pemilihan (dapil) neraka Jakarta III dengan perolehan perhitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 38.106 suara.

Dalam hitungan sementara real count KPU pada Selasa, (20/2/2024) pukul 15.30 WIB, jumlah suara yang masuk untuk dapil Jakarta III adalah 47,54 persen.

Perolehan Grace Natalie tersebut mengalahkan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang mendapatkan suara 9.086.

Lantas, siapakah sebenarnya Grace Natalie? Pemilik nama lengkap Grace Natalie Louisa itu lahir pada 4 Juli 1982. Sebelum memasuki dunia politik dan masuk ke PSI, Grace Natalie merupakan seorang jurnalis dan penyiar berita yang pernah berkarier di beberapa stasiun televisi, termasuk SCTV, ANTV, dan TVOne.

Grace Natalie pernah menempuh pendidikan di SMAK 3 BPK Penabur Jakarta sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII) dengan jurusan akuntansi.

Semasa di universitas, Grace Natalie kerap mengajar sebagai asisten dosen untuk sejumlah mata kuliah. Grace juga pernah aktif sebagai guru sekolah minggu di gereja.

Grace Natalie menikah dengan Kevin Osmond pada 2011 dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Kenzo Alexander Osmond dan Kyle Osmond. Berdasarkan informasi yang beredar, Kevin diketahui merupakan seorang CEO dan pendiri Printerous.

Berikut profil singkat Grace Natalie yang kuasai dapil Jakarta III kalahkan raihan suara keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati di real count sementara KPU dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:

 

2 dari 5 halaman

Biodata Singkat

Grace Natalie Louisa diketahui lahir di Jakarta pada 4 Juli 1982. Grace Natalie mengenyam pendidikan sekolah menengah atas di SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta.

Setelah lulus, Grace Natalie mengambil jurusan akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII). Kala duduk di bangku kuliah, Grace Natalie aktif di kegiatan akademik maupun nonakademik.

Grace Natalie juga kerap mengajar sebagai asisten dosen untuk sejumlah mata kuliah. Grace juga pernah aktif sebagai guru sekolah minggu di gereja.

Pada bulan Januari hingga April 2009, ketika bekerja di TVOne, Grace Natalie memutuskan untuk mengikuti kursus kilat di Maastricht School of Management, Belanda.

Kemudian, Grace Natalie menikah dengan Kevin Osmond pada 2011 dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Kenzo Alexander Osmond dan Kyle Osmond. Berdasarkan informasi yang beredar, Kevin diketahui merupakan seorang CEO dan pendiri Printerous.

Printerous sendiri merupakan platform percetakan dan desain online yang berkembang sangat pesat di tahun 2018.

Tidak hanya itu, suaminya juga mendirikan startup lain seperti AITINDO, Tiket.com, Fimela.com yang dikabarkan mendapat suntikan dana dari perusahaan Singapura senilai Rp20 miliar.

 

3 dari 5 halaman

Karier Jurnalis

Grace Natalie dimulai ketika ia mengikuti kompetisi SCTV Goes to Campus dan berhasil meraih kemenangan di wilayah Jakarta. Setelah itu, ia melanjutkan berkompetisi pada tingkat nasional dan berhasil masuk dalam 5 besar.

Keberhasilannya tersebut membuka pintu bagi Grace Natalie untuk direkrut oleh SCTV sebagai penyiar Liputan6 setelah lulus kuliah. Lalu, Grace memilih pindah ke ANTV dan akhirnya ke TVOne.

Grace Natalie meninggalkan kariernya yang mentereng meski telah memperoleh penghargaan di dunia jurnalistik.

Kepiawaiannya dalam mewartakan berita mendapat acungan jempol, dibuktikan dengan gelar Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.

Sebab pada 2012, Grace Natalie membuat keputusan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai penyiar dan jurnalis. Ia beralih profesi menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting.

 

4 dari 5 halaman

Terjun ke Dunia Politik

Pada 2014, Grace Natalie bersama dengan Raja Juli Antoni dan Isyana Bagoes Oka mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia dipercayakan sebagai Ketua Umum PSI yang pertama dan mulai menjabat pada 16 November 2014 hingga 16 November 2021.

Saat ini, Grace Natalie menempati posisi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia.

Selama masa kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, PSI termasuk pengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Grace menduduki posisi salah satu Wakil Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Pada kepemimpinannya, PSI berhasil meraih dukungan sebanyak 3 juta suara nasional dalam pemilu perdananya.

 

5 dari 5 halaman

Grace Natalie Kuasai Dapil Neraka Jakarta III pada Pemilu 2024

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie Louisa menguasai daerah pemilihan (dapil) neraka Jakarta III dengan perolehan perhitungan sementara KPU sebanyak 38.106 suara.

Dalam hitungan sementara KPU pada Selasa (20/1/2024) pukul 15.30 WIB, jumlah suara yang masuk untuk Dapil Jakarta III adalah 47,54 persen.

Sementara di posisi kedua adalah politikus Golkar Erwin Aksa dengan perolehan suara 35.409. Disusul politikus Nasdem Ahmad Sahroni dengan jumlah suara 28.483, kemudian politikus PDIP Charles Honoris dengan jumlah suara 20.342.

Lalu politikus PKS Adang Daradjatun mendapat 16.878 suara dan Sigit Purnomo atau Pasha Ungu dari PAN mendapat 10.566. Kemudian Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendapat suara 9.086.

Dapil Jakarta III ini menjadi arena pertarungan sejumlah politisi senior hingga mantan artis sehingga kerap disebut sebagai “dapil neraka”.

Sebagai informasi, hasil yang ada barulah perolehan sementara yang bersumber dari publikasi Form Model C Hasil yang diunggah ke sistem KPU RI. Hasil penghitungan suara di TPS diunggah dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.

Hasil penghitungan suara dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Namun nantinya rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapannya dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.