Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN).
Pelantikan AHY menjadi Menteri ATR/BPN dimulai pukul 10.48 WIB pada Rabu (21/2/2024) di Istana Negara Jakarta. Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pembehentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Baca Juga
Usai dilantik menjadi Menteri ATR/BPN, AHY mengaku ada hal prioritas untuk dikerjakan, salah satunya memberikan kepastian hukum mengenai status tata ruang dan pertanahan kepada para investor.
Advertisement
"Kita punya tujuan untuk bsai menghadirkan kepastian hukum soal tata ruang, lokasi dan tanah untuk pembangunan infratruktur. Dengan begitu, maka investasi akan bergerak," ucap AHY di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
Dia menegaskan, dengan masuknya investasi, maka akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. AHY sendiri menyadari, masa kerjanya di kabinet hanya tinggal 8 bulan. Meski demikian, dirinya memastikan akan bekerja semaksimal mungkin.
"Ada beberapa prioritas, tapi saya meyakinkan 8 bulan bisa dijalankan dengan daya upaya yang saya miliki, seperti sertifikat elektronik, tumpang tindih tanah, termasuk permainan mafia tanah," ucap AHY.
AHY juga menceritakan tidak mengira ditunjuk sebagai Menteri ATR/BPN. Ia dipanggil oleh Mensesneg Pratikno pada Selasa 20 Februari 2024 untuk menemui Presiden Jokowi dan diminta bergabung dalam kabinet.
"Tadi malam, walaupun ini serba mendadak. Jadi Senin malam saya baru dapatkan telepon dari Mensesneg Pak Pratikno, dan bertanya apakah ada di Jakarta. Beliau kemudian menyampaikan saya diterima oleh Pak Presiden Jokowi di Istana Merdeka kemarin Selasa jam 8, apakah agendanya saya tidak tahu. Beliau meminta bergabung di kabinet, lalu menyampaikan dan hari ini akan dilakukan pelantikan, ucapkan terima kasih," kata AHY.
Berikut sederet pernyataan AHY usai resmi dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN pada Rabu (21/2/2024) dihimpun Liputan6.com:
1. Beberkan Misi Beri Kepastian Hukum ke Investor
Presiden Jokowi resmi mengambil sumpah jabatan dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN di Istana Negara. AHY saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pembehentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Ada hal priorotas yang disampaikan AHY untuk dikerjakan, salah satunya memberikan kepastian hukum mengenai status tata ruang dan pertanahan kepada para investor.
"Kita punya tujuan untuk bsai menghadirkan kepastian hukum soal tata ruang, lokasi dan tanah untuk pembangunan infratruktur. Dengan begitu, maka investasi akan bergerak," ucap AHY di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
Ditegaskannya, dengan masuknya investasi, maka akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
AHY sendiri menyadari, masa kerjanya di kabinet hanya tinggal 8 bulan. Meski demikian, dirinya memastikan akan bekerja semaksimal mungkin.
"Ada beberapa prioritas, tapi saya meyakinkan 8 bulan bisa dijalankan dengan daya upaya yang saya miliki, seperti sertifikat elektronik, tumpang tindih tanah, termasuk permainan mafia tanah," kata dia.
Advertisement
2. Kebut Sertifikat Elektronik hingga Bereskan Sengketa Tanah
AHY mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang perlu dikejar olehnya. Mengingat, tersisa waktu 8 bulan menjelang kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai.
AHY mendorong upaya kontribusi Kementerian ATR/BPN untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Caranya dengan mengejar penyelesaian sejumlah target yang sudah ditentukan sebelumnya.
"Termasuk sebagaimana kita bisa menuntaskan target 120 juta bidang PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), kemudian sertifikasi elektronik, isu-isu sengketa tanah yang masih tersisa, termasuk juga yang paling utama bagaimana kementerian yang strategis ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," tutur AHY.
Dia menegaskan, guna mengejar ini, dia tak bisa sendirian. Langkah ini perlu dilengkapi dengan memberikan kepastian hukum. Satu hal yang disorotinya adalah mengenai kemudahan bagi calon-calon investor untuk bisa menanamkan modal di Indonesia.
"Tentu tidak bisa sendirian tetapi dengan kepastian hukum di bidang tata ruang, space, termasuk juga tanah yang disiapkan untuk pembangunan," kata dia.
"Maka memberikan keyakinan kenyamanan, keamanan, bagi para investor, baik dari dalam maupun luar negeri sehingga pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan, dan seterusnya," sambung AHY.
3. Cerita AHY Saat Ditunjuk Presiden Jokowi Jadi Menteri ATR
AHY menuturkan, pihaknya akan sekuat tenaga dan menjalankan tugas dengan tanggung jawab di tengah masa tugas sebagai Menteri ATR/BPN yang berlangsung delapan bulan.
"Selalu meyakni dalam waktu berapa pun, berapa pun berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan negara. Saya juga ucapkan selamat kepada pak Hadi sebagai Menkopolhukam," kata AHY.
AHY juga menceritakan kalau tidak mengira ditunjuk sebagai Menteri ATR. Ia dipanggil oleh Mensesneg Pratikno pada Selasa, 20 Februari 2024 untuk menemui Presiden Jokowi dan diminta bergabung dalam kabinet.
"Tadi malam, walaupun ini serba mendadak. Jadi Senin malam saya baru dapatkan telepon dari Mensesneg Pak Pratikno, dan bertanya apakah ada di Jakarta. Beliau kemudian menyampaikan saya diterima oleh Pak Presiden Jokowi di Istana Merdeka kemarin Selasa jam 8, apakah agendanya saya tidak tahu. Beliau meminta bergabung di kabinet, lalu menyampaikan dan hari ini akan dilakukan pelantikan, ucapkan terima kasih," ucap AHY.
Selanjutnya AHY juga bertemu dengan Pemimpin Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto untuk meminta restu.
"Kemudian menghadap Pak Hadi luar biasa yang menangani untuk isu dan persoalan yang mendesak di ATR dan BPN. Termasuk pak Presiden Jokowi sampaikan tiga hal ada beberapa prioritas, tentu saya inginkan dalam 8 bulan ini dituntaskan segala daya dan upaya, di antaranya sertifikat elektronik," kata dia.
Advertisement
4. Sebelum Dilantik, Akui Sowan ke Rumah Hadi Tjahjanto
Kemudian, AHY mengaku sempat sowan ke rumah Hadi Tjahjanto sebelum dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Kunjungan ini dilakukan di kediaman Hadi.
"Tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB, saya diterima beliau di kediaman, dan belajar cepat saya, karena beliau dengan bersemangat, saya menilai beliau begitu menguasai permasalahan dan sangat passionate. Sehingga, saya pun semakin meyakini bahwa apa yang sudah dikerjakan selama ini telah menghadirkan progres demi progres," kata AHY.
"Dan beliau menyampaikan bahwa ada sejumlah pekerjaan rumah, isu-isu yang harus kita tangani, dan beliau menyampaikan Wamen dan jajaran pejabat teras ATR/BPN ini juga siap untuk bekerja sama semuanya," sambungnya.
5. Curhat Dapat Wejangan dari Hadi Tjahjanto Sebelum Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN
AHY pun mengaku telah mendapat wejangan dari Hadi Tjahjanto. Ada sejumlah pesan yang disampaikan Hadi kepada AHY.
Dia menjelaskan, banyak pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Hadi saat menduduki posisi Menteri ATR/BPN. Namun, ada pula beberapa poin yang menjadi pekerjaan rumah (PR), bagi AHY sebagai penerus.
"Sehingga saya pun semakin meyakini bahwa apa yang telah dikerjakan selama ini telah menghadirkan progres demi progres, dan beliau menyampaikan bahwa ada sejumlah pekerjaan rumah, isu-isu yang harus terus kita tangani," urainya.
Dia berharap dalam sisa waktu kabinet Presiden Jokowi tahun ini bisa menjalankan tugas dengan baik. AHY mengaku tetap akan meminta arahan Hadi terkait tugas-tugasnya.
"Semoga di 8 bulan terakhir ini saya bisa meneruskan apa yang telah beliau rintis dan jalankan dengan baik dan kalau ada hal-hal yang menurut saya konsultasi kan, saya akan meminta masukan dan pandangan," ucapnya.
"Saya harus belajar cepat dan mudahan tidak mengecewakan karena kami sekali lagi ingin berkontribusi, dan ini menjadi sebuah momentum terutama bagi partai demokrat untuk bisa kembali ke pemerintahan," tandas putra sulung SBY ini.
Advertisement