Liputan6.com, Jakarta: Sekitar 200 anggota Pemuda Panca Marga menyerbu kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) dan PBHI di kawasan Cikini, Jakarta Selatan, Selasa (27/5) siang. Sebagian di antara mereka memecahkan kaca depan dan merusak ruang rapat kantor Kontras setelah yang mereka cari mantan Koordinator Kontras Munir dan Ketua Umum PBHI Hendardi tidak berada di tempat. Munir dan Hendardi dituding sebagai biang pemecah persatuan bangsa dengan pernyataan menentang operasi militer di Aceh.
Penyerbuan ini berlangsung tak lama. Sebab, menurut seorang staf, mereka hanya mencari Munir. Sedangkan saat itu, mereka hanya mendapati Ketua Presidium Kontras Ori Rachman. Lalu, mereka memaksa Ori untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bukti kesetiaan terhadap Negara Kesatuan RI. Namun situasi malah semakin kacau karena Ori salah dalam menyanyikan Lagu Kebangsaan itu. Bahkan, seorang anggota PPM sempat hendak memukul Ori dari belakang. Namun urung karena dihalangi anggota lainnya.
Setelah itu, beberapa orang lainnya menyeruak merangsek ke dalam kantor. Lalu sambil berteriak-teriak, mereka memecahkan kaca depan, merusak ruang rapat, dan menjungkirbalikan kursi-kursi yang ada. Tidak puas di situ, massa PPM juga merusak pagar dan merobohkan tiang bendera di halaman kantor. Setelah itu, mereka memasang sebuah spanduk berwarna merah bertuliskan "NKRI Hasil Perjuangan Orang Tua Kami" di dinding luar kantor Kontras.
Dari kantor Kontras, massa berseragam lengkap PPM ini kemudian menuju kantor PBHI. Mereka mencari Hendardi yang juga dituding menentang Negara Kesatuan RI. Namun di sini mereka tak melakukan pengrusakan.(DEN/Tri Ambarwatie)
Penyerbuan ini berlangsung tak lama. Sebab, menurut seorang staf, mereka hanya mencari Munir. Sedangkan saat itu, mereka hanya mendapati Ketua Presidium Kontras Ori Rachman. Lalu, mereka memaksa Ori untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bukti kesetiaan terhadap Negara Kesatuan RI. Namun situasi malah semakin kacau karena Ori salah dalam menyanyikan Lagu Kebangsaan itu. Bahkan, seorang anggota PPM sempat hendak memukul Ori dari belakang. Namun urung karena dihalangi anggota lainnya.
Setelah itu, beberapa orang lainnya menyeruak merangsek ke dalam kantor. Lalu sambil berteriak-teriak, mereka memecahkan kaca depan, merusak ruang rapat, dan menjungkirbalikan kursi-kursi yang ada. Tidak puas di situ, massa PPM juga merusak pagar dan merobohkan tiang bendera di halaman kantor. Setelah itu, mereka memasang sebuah spanduk berwarna merah bertuliskan "NKRI Hasil Perjuangan Orang Tua Kami" di dinding luar kantor Kontras.
Dari kantor Kontras, massa berseragam lengkap PPM ini kemudian menuju kantor PBHI. Mereka mencari Hendardi yang juga dituding menentang Negara Kesatuan RI. Namun di sini mereka tak melakukan pengrusakan.(DEN/Tri Ambarwatie)