Sukses

Mengenal Qara’a, Aplikasi Anak Bangsa Pelopor Belajar Ngaji Quran dengan AI

Qara'a telah menerima sambutan hangat di kalangan masyarakat Indonesia karena menyajikan pendekatan inovatif dalam pembelajaran Al-Quran.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi belajar mengaji Alquran berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) atau Artificial Intelligence, Qara'a, telah mencapai tonggak prestasi baru dengan menarik lebih dari 2 juta pengguna di Indonesia. Diluncurkan akhir 2018, aplikasi ini berhasil menjadi salah satu yang paling diminati dalam hal pembelajaran Al-Quran di Indonesia.

Keberhasilan ini membawa aplikasi tersebut untuk melakukan ekspansi ke Malaysia, memperluas jangkauan dan memberikan kesempatan kepada lebih banyak individu untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Al-Quran dengan bantuan teknologi.

"Kami sangat gembira dengan responpositif yang kami terima dari masyarakat Indonesia. Ekspansi ke Malaysia adalah langkah alami berikutnya dalam visi kami untuk menyediakan akses yang lebih mudah dan luas untuk pembelajaran Al-Quran menggunakan teknologi AI yang inovatif," kata Co-Founder Qara'a, Hajon Mahdy dikutip Kamis (22/2/2024)

Qara'a telah menerima sambutan hangat di kalangan masyarakat Indonesia karena menyajikan pendekatan inovatif dalam pembelajaran Al-Quran. Salah satu fitur utama yang menjadi daya tarik adalah penggunaan teknologi AI yang telah terbukti valid. Hal ini memungkinkan pengguna untuk belajar dengan lebih efisien dan efektif, dengan mengadopsi metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Selain teknologi AI, Qara'a juga menghadirkan fitur "Setor Ayat" yang memungkinkan pengguna untuk melakukan talaqqi (mendengarkan dan memperbaiki bacaanAl-Quran secara langsung) secara langsung dengan ustadz melalui platform. Fitur inimembuktikan komitmen Qara'a dalam memperkuat peran ustadz sebagai pembimbing dan validator hasil pembelajaran, menjadikan proses belajar Al-Quran lebih otentik dan bermakna.

"Dengan terus memperkuat integrasi antara teknologi AI dan peran pembimbing ustadz, Qara'a tidak hanya menjadi sebuah aplikasi belajar, tetapi juga menjadi wadah yang memperkaya pengalaman spiritual pengguna dalam memahami dan menghafal Al-Quran," ujar Hajon Mahdy.

2 dari 2 halaman

Aplikasi Belajar Bahasa Arab Karya Santri

Aplikasi MY DICTAR yang dikembangkan oleh santriwati MTs Minhajut Tholabah Kembangan Bukateja Purbalingga berhasil meraih Juara 1 Bidang Ilmu Keagamaan Islam Nasional dalam ajang Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) 2023. Even nasional ini berlangsung sejak 2 – 7 September 2023 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Dalam bimbingan Asri Fitri Yurdila dan Zulfatul Faizah, kedua remaja putri Hafidh Aulia Khoirunnisa (Nisa) dan Alvi Ulil Ma'rifah (Alvi) sukses mengembangkan Aplikasi Android yang dapat diunduh melalui Playstore bernama MY DICTAR. Keduanya mempresantasikan hasil penelitian dengan judul MY DICTAR Aplikasi Android Kamus Tarkib Berdasarkan Kaidah Nahwu-Shorof.

"Pembelajaran Bahasa Arab, khususnya Nahwu-Shorof menjadi pembelajaran yang sulit bagi para siswa. 80 persen dari seluruh siswa masih memiliki prestasi yang belum baik dalam pembelajaran Bahasa Arab. Di samping itu, MTs Minhajut Tholabah juga sedang menuju madrasah digital. Hal inilah yang melatarbelakangi dan mendukung pengembangan aplikasi android yang bisa membantu pembelajaran Bahasa Arab, yaitu MY DICTAR," papar Alvi saat presentasi pada tanggal 4 September.

Setelah presentasi,Tim MTs Minhajut Tholabah yang merupakan Duta Jawa Tengah ini melakukan EXPO pada tanggal 4-5 September 2023.

“Stand EXPO kami dikunjungi oleh Bu Enny Yaqut, beliau sangat mengapresiasi pengembangan aplikasi MY DICTAR, dan meminta kami untuk mengirimkan ke PK Pontren. Pengembangan aplikasi ini juga didukung oleh Direktur KSKK, supaya bisa dilanjutkan hingga jenjang internasional," ujar Zulfa, di Purbalingga.