Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memastikan panen padi di Jawa Tengah berjalan dengan lancar, Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi meninjau sentra produksi Kabupaten Blora dan Grobogan. Ia pun melihat secara langsung tanda-tanda awal panen di dua kawasan tersebut.
Bayu mengatakan bahwa dengan mulai masuknya besar swasta ke pasar dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), kondisi pasar beras akan berangsung normal kembali.
Baca Juga
“Saya lihat ini di daerah Ngawen, Randublatung, dan Blora sudah mulai banyak yang panen. Produknya mulai ada juga dan ini nanti akan dipasarkan di pasar modern dan tradisional, dengan harga yang sesuai HET," katanya.
Advertisement
Bayu juga mengungkapkan, stok beras yang ada tersebut datang dari swasta bukan dari Bulog. Dirinya mengatakan, produk lokal di Ngawen itu merupakan mitra bulog, di mana bekerja sama memantau bersama ketersedian beras di lapangan untuk menjaga kestabilan harga beras.
“Kita terus meningkatkan produksi dan ini sudah jalan produksi, tentunya jika sudah masuk pasar lagi tentu harga akan normal kembali,” ungkapnya.
Sudah Mulai Panen
Salah satu penggilian padi yang ditinjau Bayu, yakni CV Sumber Makmur Blora sudah terlihat aktivitas yang meningkat. Aktivitas tersebut menandakan bahwa panen sudah akan berjalan dan mulai datang.
Murdono, pemilik penggilingan mengatakan, ada sekitar 100 ton beras premium dalam kemasan merek Mawar dan merek Padi yang truknya sudah menunggu di pintu gudang dan akan dikirim ke ritel modern dan pasar tradisional.
"Harga jualnya sekitar Rp13 ribu, sehingga akan dijual ke konsumen dengan harga sesuai HET. Juga masih ada sekitar 50 ton beras pecah kulit belum dikemas dan 100an ton gabah siap olah," ujarnya.
(*)
Advertisement