Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan pernyataan tegas terkait keberpihakan Indonesia terhadap Palestina. Termasuk saat di International Court Justice pada Jumat kemarin di forum G20 di Rio de Janeiro.
Menanggapi hal itu, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengapresiasi dan berterima kasih atas upaya yang sangat sungguh-sungguh Menlu Retno.
Baca Juga
“Ini menggambarkan sikap jenui pemerintah, rakyat dan bangsa Indonesia terhadap kejahatan yang luar biasa Israel dan pembelaan Indonesia terhadap perjuangan rakyat dan bangsa Palestina,” kata Sudarnoto seperti dikutip dari siaran pers, Senin (26/2/2024).
Advertisement
Sudarnoto menyatakan, perjuangan diplomasi Indonesia khususnya yang terkait dengan Palestina harus tetap dijaga dan bahkan diperkuat di masa-masa mendatang. Tanpa mengabaikan berbagai problem konflik dan kemanusiaan di berbagai wilayah dunia yang lain, Palestina sangat spesial bagi Indonesia.
“Tidak saja telah berjasa bagi kemerdekaan Indonesia, akan tetapi Palestina hingga saat ini adalah satu-satunya bangsa di dunia yang masih dijajah dan kita tidak boleh membiarkan dan berdiam diri,” jelas Sudarnoto.
“Bu Menlu kita sangat mengerti itu dan membuktikan secara kongkrit memperjuangkan Palestina melalui berbagai forum,” imbuh dia.
Namun begitu, seiring dengan posisi Amerika dan beberapa negara lain yang masih memperlihatkan dukungannya kepada Israel, lanjut Sudarnoto, maka sikap Indonesia yang disampaikan oleh Menlu RI menjadi momentum yang sangat penting mengajak negara-negara lain untuk semakin membuka kesadaran bahwa Israel dan negara-negara mitranya sebetulnya sudah mulai kehilangan dukungan dan lejitimasi moralnya secara internasional.
“Karena itu, ini adalah kesempatan yang baik untuk secara bersama-sama memberikan tekanan kepada Israel melalui berbagai cara antara lain boikot secara menyeluruh, pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel dan pengucilan global terhadap Israel,” tegas Sudarnoto.
Narasi Musuh Bersama Perlu Digaungkan
Sudarnoto juga mengimbau peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama, akademisi, pers sangat penting untuk memperkokoh tekanan masyarakat internasional dan memperlemah Israel. Seperti pada pidatonya Menlu antara lain menegaskan bahwa Israel tidak punya niat untuk menghormati apalagi mematuhi kewajiban hukum internasional dan Israel sesungguhnya telah menjadi “musuh bersama”.
“Bagi saya, narasi Israel adalah musuh bersama ini perlu terus digaungkan secara masif oleh semua kalangan. Bantuan masih sangat dibutuhkan! teruslah kekuatan civil society menggerakan aksi-aksi moral melalui berbagai cara termasuk menebar luaskan narasi Israel Musuh Bersama,” dia menandasi.
Advertisement