Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga untuk membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H di Istana Negara Jakarta, Senin (26/2/2024).
Dia pun meminta semua kementerian dan lembaga untuk memastikan agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk.
Baca Juga
"Bulan Maret kita akan memasuki bulan Ramadhan dan di bulan April kita akan merayakan Idul Fitri. Saya minta seluruh kementerian/lembaga yang terkait agar waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk," kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin.
Advertisement
Dia memerintahkan para menteri dan pimpinan lembaga negara menjaga stok dan stabilitas harga pangan, khususnya bahan pokok. Jokowi juga mengingatkan para menteri untuk mempercepat pembagian paket perlindungan sosial.
"Saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan juga stabilitas harga pangan terutama bahan pokok. Dan juga percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaringan perlindungan sosial," jelasnya.
Selain itu, Jokowi meminta menteri mempersiapkan infrastruktur dan moda transportasi bagi masyarakat yang mudik.
"Cek betul persiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik masyarakat. Saya kira ini tiap tahun kita persiapan karena ini event tahunan," tutur Jokowi.
Â
Stok Beras Aman selama Ramadan
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan pasokan beras aman selama bulan suci Ramadan tahun ini. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa kepada Liputan6.com, Minggu (25/2/2024).
"Stok atau pasokan daripada pangan khususnya beras sangat-sangat cukup dalam rangka menghadapi masa bulan suci Ramadan dan idul Fitri," kata Ketut Astawa.
Pihaknya sangat optimis bahwa stok beras selama bulan ramadhan dan idul fitri tahun ini cukup, lantaran stok cadangan beras yang dimiliki Pemerintah melalui Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.
Menurutnya, jumlah itu sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras sampai dengan Juni. Disisi lain, Bulog juga akan terus menyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baik ke ritel modern maupun pasar tradisional.
"Ditambah nanti stok yang dimiliki oleh cadangan pangan pemerintah dalam hal ini yang dikuasai oleh Bulog, dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadan sampai bulan berikutnya sangat-sangat cukup bahkan satu tahun cukup," katanya.
Â
Advertisement
Banyak Keluhan
Disisi lain, Ketut tak memungkiri bahwa saat ini banyak yang mengeluhkan harga beras mahal. Ia mengungkapkan faktor penyebab harga beras mahal dipengaruhi oleh sisi hulu. Yakni, terjadi kenaikan ongkos tenaga kerja petani, ongkos sewa lahan meningkat, dan harga pupuk juga naik.
"Harga beras tinggi, kalau kita melihat di hulu terjadi berbagai kenaikan yang pertama yang paling mendasar adalah tenaga kerja naik. Jadi, ongkos tenaga kerja petani itu naik, kemudian ongkos atau sewa lahan juga sudah naik beberapa titik, pupuk juga naik," ujarnya.
Selain itu, ditambah adanya El Nino yakni gelombang panas yang menyebabkan masa tanam padi di Indonesia menjadi mundur. Kemudian, harga gabah kering panen (GKP) ditingkat petani juga meningkat, sehigga berpengaruh terhadap kenaikan harga beras di pasaran.