Liputan6.com, Jakarta Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno membuka peluang bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Terlebih, Sandiaga mengatakan saat ini PPP berada di koalisi pemerintahan dan mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"PPP ini kan partai pendukung pemerintah, jadi posisi kita ada di pemerintahan. Ada dua menteri, ada satu wakil menteri, ada stafsus presiden. Kita tentunya nanti ada proses yang berlanjut," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 26 Januari 2024.
Baca Juga
Dia mengaku sangat terhormat apabila diajak bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Sandiaga menilai alangkah lebih baik bagi PPP apabila ikut aktif membangun Indonesia bersama pemerintah.
Advertisement
"Pandangan pribadi saya kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa karena sesuai dengan nama partainya, partai persatuan untuk persatuan Indonesia dan pembangunan harus ikut aktif dalam membangun bangsa. Itu pandangan saya," ujarnya.
Kendati begitu, kata Sandiaga, PPP harus melalui sejumlah proses untuk menentukan apakah akan menjadi koalisi atau oposisi di pemerintahan berikutnya. Salah satunya, dengan menggelar Rapimnas.
"Tapi tentu ada prosesnya, nanti ada Rapimnas dan sebagainya. Tapi pada intinya kita berharap, dan saya baru kembali juga dari Australia, dari India, semua memberikan apresiasi. Kita bisa menyelenggarakan Pemilu yang salah satu Pemilu terbesar di dunia kalau tidak salah ketiga terbesar demokrasi dunia dapat berlangsung lancar dan damai," jelas Sandiaga.
Â
Dua Kursi Menteri, Satu Wakil Menteri
Di pemerintahan Jokowi, PPP mendapat jatah dua kursi menteri dan satu wakil menteri. Mereka antara lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki.
Pada Pilpres 2024, PPP masuk ke koalisi PDIP, Perindo, dan Partai Hanura yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Namun berdasarkan real count sementara KPU, perolehan suara Ganjar-Mahfud hanya berada di angka 16,7 persen.
Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di angka 24,46 persen. Adapun pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul sementara dengan perolehan suara sebesar 58,84 persen.
Advertisement