Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendapat pertanyaan apakah anggaran makan siang gratis sebesar Rp15.000 per anak cukup untuk pemenuhan gizi. Alih-alih menjawab, Budi kembali melemparkan pertanyaan ke awak media apakah Rp15.000 dapat mengenyangkan perut.
"Nah sekarang saya tanya wartawan kalau makan Rp15.000 kenyang apa enggak?," katq Budi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Baca Juga
"Nah kalo di Yogya cukup," sambungnya.
Advertisement
Dia mengatakan pembahasan program makan siang gratis belum tahap kadar gizi seimbang. Budi menuturkan rapat program makan siang gratis yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Senin 26 Februari 2026 kemarin, baru sampai tahap penyiapan anggaran.
"Kalau yang kemarin dibicarakan adalah supaya anggaran 2025 dipersiapkan utk transisi ke masa presiden berikutnya dan salah satu program utamanya kan yang makan siang gratis itu. Jadi sebaiknya agar mulai dihitung dan dianggarkan," jelasnya.
Anggaran
Dia memprediksi anggaran makan siang yang dicanangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih besar dari program 'Isi Piring' Kementerian Kesehatan. Sebab, program 'Isi Piring' dikhususkan untuk anak di bawah lima tahun sehingga porsi makannya lebih sedikit.
"Kalau anggaran yang mereka pasti lebih besar dugaan saya ya karena makannya lbh banyak. Kalau 'Isi Piring' kan untuk 5 tahun ke bawah. Jadi makannya lebih dikit," ucap dia.
Advertisement
Diformalkan
Budi menyampaikan makan gratis sebenarnya sudah dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, makan siang gratis kedepannya akan diformalkan dan menjadi rutinitas.
"Inget dulu di sekolah-sekolah kan makan, di pesantren-pesantren kan orang terbiasa diberikan makan. Perilaku atau budaya makan bersama atau makan gratis ini sebenernya dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat Indonesia sdh terjadi sehingga kita formalkan aja," tutur Budi.