Sukses

AMKI: Program Makan Siang Gratis Akan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) menyambut positif program makan siang gratis yang diusung pasangan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Liputan6.com, Jakarta - Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) menyambut positif program makan siang gratis yang diusung pasangan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Ketua Umum AMKI Frans Meroga Panggabean menilai bahwa kebijakan Presiden Jokowi sudah tepat dalam memastikan keberlanjutan pembangunan.

“Program makan siang gratis ini keren banget, bukan saja mencegah stunting dengan meningkatkan gizi anak sekolah dan ibu hamil. Namun pelaku UMKM dan Koperasi juga pastinya akan menikmati pemberdayaan ekonomi sampai ke tingkat desa,” papar Frans dalam syukuran kemenangan Paslon 02 Prabowo Gibran di Semarang, Senin (26/02/2024).

Pemikiran ini juga telah dituangkan dalam buku The Prabowo Mind: The New Indonesia Economy 5.0 Manifesto, yang telah diluncurkan AMKI bersama Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada 9 Februari 2024 yang lalu di Rumah Kertanegara, Jakarta.

“Sewaktu peluncuran buku The Prabowo MInd kemarin, Pak Burhanudin Abdullah dan Mas Budiman Sudjatmiko sepakat menyatakan bahwa gerakan koperasi akan dijadikan salah satu lokomotif pelaksanaan program makan siang gratis ini,” ungkap Frans lagi.

 

2 dari 2 halaman

Peningkatan Ekonomi

AMKI pun tidak sependapat apabila banyak pihak yang menganggap program ini seperti bakar duit atau bahkan dinilai akan membuat masyarakat manja. Bahkan tidak sedikit pihak yang pesimis program ini mampu menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah.

“Bayangkan Rp450 triliun dalam setahun akan mengucur ke daerah sampai ke desa-desa. Ibu-ibu akan ikut memasak makan siang serta pasokan bahan baku makanan akan disediakan Koperasi dan UMKM di semua desa di seluruh Indonesia,” seru Frans Meroga.

“Program ini akan sangat dahsyat berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat bawah terutama di daerah sampai tingkatan desa. Jadi kalau ada pihak yang anggap program ini seperti bakar duit, berarti perlu dipertanyakan kepakarannya,” cetus Frans.

Akhirnya, Frans pun yakin apabila program ini dijalankan akan membawa peningkatan ekonomi Indonesia dari 5% menuju 7% ke depan. Program ini menjadi salah satu fondasi yang kuat untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Bahkan anak muda bisa menjadi petani milenial yang menerapkan teknologi terkini dalam dunia agrobisnis seperti Internet of Things (IoT), penggunaan drone untuk menyemprot pestisida, juga penerapan Artificial Intelegence (AI) pada alat-alat pertanian modern,” pungkas Frans.

Video Terkini