Liputan6.com, Balikpapan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya saat mengetahui banyak aparatur sipil negara (ASN) yang tak masuk kerja ketika dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa (28/2/2024).
Saat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Akmal, bahkan menemukan kepala badan, sekretaris, dan kepala bidang tampak tak masuk. Selama di kantor BKD Kaltim, Dirjen Otda Kemendagri itu menyisir ruangan-ruangan kantor.
"Kepala-nya tidak ada, Sekretaris tidak ada, 4 kepala bidangnya juga tidak ada, dan staf yang ditanya tidak mengerti juga," kata Akmal Malik.
Advertisement
Kekecewaan Akmal makin membesar kala melihat rekapitulasi sistem absensi di kantor tersebut. Dia menemukan ketidaksesuaian dengan fakta di lapangan.
"Hasil rekap absensi, ada 22 hari tidak masuk, kurang lebih 13 orang tadi, padahal sudah meninggal dunia dan pindah, artinya ada pencatatan tidak bagus," ungkapnya.
Menurut Akmal Malik, BKD merupakan dapur dari birokrasi sebuah pemerintah, disiplin atau tidaknya. Bisa diterapkan meritokrasi yang baik atau tidak, tergantung di BKD, karena ASN sebagai pelayan publik tentu tidak hanya mengejar reward, namun juga butuh sebuah punishment.
"Kunci dari birokrasi adalah ASN-nya, not the gun what man behind the gun, jika Man-nya bukan orang yang qualified maka birokrasi akan kacau," ujar Akmal Malik.
Â
(*)