Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengharapkan Dewan Masjid bisa menciptakan Islam moderat di Indonesia.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat memberikan sambutan di Muktamar Dewan Masjid Indonesia ke-8 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024). Dia menjelaskan, Dewan Masjid Indonesia didirikan berasaskan Pancasila dan berakidah islam.
Baca Juga
"Dasarnya sama akidahnya Islam tidak bisa lepas dari itu. Karena kita inginkan Islam Indonesia adalah Islam menengah, moderat dan kerjasama. Itu menjadi dapat tercermin di masjid ini," kata Jusuf Kalla.
Advertisement
Lebih lanjut, Jusuf Kalla juga menerangkan, Dewan masjid merupakan organisasi kemasyarakatan Islam yang berkhidmat untuk memberdayakan masjid bagi kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan bangsa. Karena itu, di samping bicara soal ibadah, juga membahas muamalah.
"Kita selalu berifikir bahwa tujuan kita semua untuk kemajuan bangsa," ujar dia.
Dalam pembukaan Muktamar, JK ditemani Imam Besar Istiqlal KH. Nassaruddin Umar dan Ketua Baznas RI Noor Achmad serta didampingi Waketum DMI Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, Sekretaris Jenderal DMl Imam Adaqurutni dan Ketua Panitia Muktamar ke-8 DMI Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe.
Pembukaan Muktamar VIII DMI ditandai dengan pemukulan bedug. Di muktamar ke-8 Dewan Masjid Indonesia akan memilih ketua umum yang baru.
JK Harap Masjid Bisa Makmurkan Masyarakat Sekitar
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak umat Islam tidak hanya memakmurkan masjid, tapi juga bagaimana masjid memakmurkan masyarakat di sekitarnya.
"Setiap kali saya selalu sampaikan, masjid bukan hanya kita makmurkan, tapi Dewan Masjid memakmurkan jemaah barulah semua ini lengkap bermanfaat," kata Jusuf Kalla saat memberikan sambutan di Muktamar Dewan Masjid Indonesia ke-8 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).
Pria yang kerap disapa JK ini menyampaikan, jumlah masjid di Indonesia saat ini ada 800 ribu lebih, lebih banyak dibandingkan negara-negara lainnya. Ada masjid komunitas masyarakat, masjid kantor, masjid sekolah, masjid persinggahan, dan masjid mal.
"Dan itu menandakan bahwa keimanan kita di negeri ini jauh lebih tinggi di banding banyak negara-negara lain. Itulah tanda syukur kita," ujar dia.
JK kemudian mengenang kembali saat bertemu dengan Raja Arab Saudi yang kagum karena melihat banyak masjid di Indonesia. "Berapa masjid di Indonesia," tanya Raja Arab Saudi "800 ribu," kata JK.
JK mengatakan, Raja Arab Saudi mencoba memvalidasi kembali jumlah masjid yang disebutkan ke penerjemah.
"Dia tanya penerjemahnya bapak wapres itu mengatakan '800 ribu atau 8 ribu'. '800 ribu yang mulia'. Ditanya lagi Dubesnya 'benar gak 800 ribu'. 'Benar'. Dan dia terkejut langsung berjabat tangan dengan saya 'yu luar biasa'. Bukan saya luar biasa masyarakat umat yang luar biasa membangun sebegitu," uja
Advertisement