Liputan6.com, Jakarta - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah berenacna menerapkan rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan balik Idul Fitri 2024. Rekayasa lalu lintas ini akan dimulai pada tanggal 5 April 2024.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan, menjelaskan bahwa ada dua pola rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan, yaitu sistem contraflow, one way, dan pembatasan operasional angkutan barang sumbu tiga.
"Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB), kami telah mengatur tanggal-tanggal yang akan diberlakukan. Yang pasti, tanggal 5 April 2024 pukul 14.00 WIB, kami akan menerapkan sistem contraflow, kemudian one way, serta pembatasan angkutan barang tertentu. Ini akan berlaku mulai tanggal 5 April 2024 pukul 14.00 WIB," kata Aan di Hotel Borobudur, Selasa (5/4/2024).
Advertisement
Aan menjelaskan bahwa sistem contraflow akan diberlakukan mulai dari Km 36 hingga Km 70 Tol Jakarta-Cikampek. Sedangkan, sistem one way akan diterapkan dari Km 72 Tol Cipali sampai Km 414 Tol Kalikangkung.
"Dan pembatasan juga akan berlaku pada hari itu," ujar dia.
Sebelumnya, Aan Suhanan juga telah mengidentifikasi tiga titik krusial selama musim mudik-balik lebaran 2024. Dia menyebutkan bahwa titik-titik tersebut terdapat di Jalan Tol, jalan arteri dan jalur wisata, serta jalur penyebrangan.
Aan menjelaskan bahwa potensi perlambatan terjadi di rest area, di KM 87 ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Cipali, dan pertemuan Tol Cisumdawu.
"Ini kemungkinan terjadi bottleneck, sehingga menjadi perhatian kita," ucap dia.
Selain itu, Aan juga menyebutkan bahwa gate tol masih menjadi trouble spot ketika pengguna jalan lupa mengisi e-toll dan saldonya kurang.
"Sehingga ini memperlambat. Ini menjadi perhatian kita, untuk cara bertindak sudah kita persiapkan dan personel yang menangani ini sudah juga kita persiapkan," ujar dia.
Korlantas Petakan Jalur Pantura hingga Penyeberangan
Sementara itu, dalam klaster kedua yang meliputi arteri dan jalur wisata, Direktorat Lalu Lintas di setiap wilayah telah melakukan pemetaan terhadap titik-titik rawan masalah di jalur arteri, seperti antura, tengah, dan selatan.
"Akan ada beberapa titik rawan masalah yang berpotensi terjadi saat arus mudik dan arus balik nanti. Namun, kami sudah melakukan pemetaan dan telah menyiapkan langkah-langkah yang akan kami ambil, termasuk di jalur wisata," ungkap Aan.
Selanjutnya, Aan juga menyebut tentang klaster penyeberangan. BPTD bersama ASDP telah menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengatasi kendaraan yang belum dapat menyeberang baik itu menuju Sumatera maupun Bali, begitu juga sebaliknya.
"Kami akan mengatur aliran masuk dari kantong-kantong parkir tersebut ke dermaga agar tidak terjadi penumpukan yang akhirnya dapat menyebabkan kemacetan di luar dermaga dan pelabuhan ini," ujar Aan.
Â
Advertisement
Masyarakat Dihimbau Beli Tiket Online
Selain itu, ASDP juga telah menerapkan penjualan tiket online dan pengaturan pembelian offline.
"Artinya, dalam radius 2 km sebelum pelabuhan, tidak akan ada penjualan tiket. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di sekitar pelabuhan. Dan tiket sudah dapat dibeli secara online mulai 60 hari sebelumnya. Jadi, masyarakat diharapkan untuk membeli tiket secara online untuk proses penyeberangan," tambahnya.Â