Sukses

Korlantas Polri Petakan Daerah yang Banyak Dituju Pemudik Saat Lebaran, Minta Antar Polda Berkomunikasi

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah memetakan beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus pada saat musim mudik dan balik lebaran 2024. Hal itu dilihat dari mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah memetakan beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus pada saat musim mudik dan balik lebaran 2024. Hal itu dilihat dari mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan.

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menyebut wilayah yang dimaksud diantaranya Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Tengah serta DIY.

"Tujuan orang mudik itu paling banyak presentasenya itu di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Nomor dua baru Jawa Timur dan nomor tiganya baru arah Sumatera," kata dia saat menggelar Tactical Floor Game di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Slamet meminta jajaran mempersiapkan betul cara-cara bertindak guna antisipasi kepadatan mudik lebaran 2024 dan arus balik mulai Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, karena selain jalur lintasan juga jalur tujuan.

"Kita persiapkan dari mulai contohnya yang kita atensi pasti daerah Cipali, Kalikangkung kemudian tol-tol fungsional yg ada. Di Cibitung-Cileunyi sampai Jogja-Solo," ucap dia.

Lebih lanjut, Slamet memaparkan, arus mudik dan arus balik masing-masing wilayah tentunya beda-beda, titik masuk maupun titik keluar pun demikian dengan jalur masuk dan jalur keluar juga beda-beda. Misalnya di Bali dan Yogyakarta.

"Ada beberapa titik untuk jalur masuk Bali selain dari mulai Gilimanuk, Pelabuhan Padang Bai, Benoa dan juga bandara pasti. Di Jogja akan beda lagi, di Jogja ada enam titik tadi di sampaikan, enam titik darat kemudian dua titik kereta api, dua titik bandara, itu juga perlu diantisipasi untuk lokasi-lokasi tersebut," terang dia.

 

2 dari 3 halaman

Jalin Komunikasi

Di samping itu, Slamet juga mengingatkan pentingnya menjalin komunikasi antar Direktorat Lalu Lintas di masing-masing wilayah. Apalagi, jika ingin memberlakukan skenario rekayasa lalu lintas seperti contra flow, one way atau pengalihan arus.

Bukan tanpa alasan, karena banyak daerah-daerah aglomerasi seperti Polda Banten dengan Polda Metro Jaya atau Polda Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Bali. Karena itu harus terkomunikasi antara satu dengan yang lain.

"Silahkan dikomunikasikan baik antar Kabupaten antar polres maupun antar Provinsi, jadi seperti contohnya di Palembang, dari Palembang kalah memang arus dari penyeberangan Lampung ke Palembang sudah cukup banyak, di informasikan ke Polres Ogan Komering Ilir, dikomunikasikan lagi dengan jajaran ke Polrestabes Palembang sehingga bisa sama diantisipasi," ujar dia.

"Demikian juga dengan yang ada di jawa, dan di Jakarta, Jawa Barat itu harus terkomunikasi dengan dari mulai Cikopo, Kalikangkung Palimanan sampai Semarang dan Yogyakarta," dia menandaskan.

3 dari 3 halaman

Korlantas Polri Siapkan Tim Patroli Panduan di Jalan Tol

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menerjunkan tim patroli panduan di sejumlah ruas jalan tol kelancaran arus mudik lebaran 2024.

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengatakan, patroli tersebut nantinya akan memantau kecepatan pengguna kendaraan roda empat ketika memasuki ruas jalan tol.

 "Kita ada traffic counting-nya. Ada traffic counting-nya jumlah berapa ribu kendaraan itu masih kuning, hijau, merah, itu ada traffic counting-nya. Nanti kita monitor di NTMC dan di Km 52," kata dia usai menggelar Tactical Floor Game di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Slamet mengatakan, tim patroli panduan akan mengarahkan pengguna jalan untuk tetap di 100 km per jam tidak boleh melebihi, sebagaimana batas kecepatan maksimal yang telah diatur oleh Korlantas.

Menurut dia, itu berlaku baik di jalur arteri maupun jalan tol adanya batas kecepatan. Khusus mobil yang melaju di jalan tol yaitu 100 km per jam.

"Jadi si patroli supaya terjaga, pada saat cuaca hujan khususnya di Cipali misalnya. Itu kan uapnya kan meningkat sehingga jarak pandangnya terbatas, nah itu butuh patroli panduan itu," kata Slamet.

Video Terkini