Sukses

Kita Tani Muda: Cara Pemkot Semarang Ciptakan Generasi Inovatif di Sektor Pertanian

Pemerintah Kota Semarang menjalankan program Kita Tani Muda.

Liputan6.com, Jakarta Guna melahirkan generasi muda yang memiliki concern dan berdaya saing di sektor pertanian, Pemerintah Kota Semarang menjalankan program Kita Tani Muda. Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pendampingan ke para pemuda agar dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam sektor pertanian.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa melihat program Kita Tani Muda yang menarik atensi besar dari anak muda, ia yakin bahwa anak muda memiliki semangat yang tinggi untuk berkarya dan membangun Kota Semarang di bidang pertanian.

"Tahapan demi tahapan sukses dilaksanakan. Pada sesi online sebelumnya, para peserta telah mendapatkan berbagai pembekalan, mulai dari mindset pebisnis, design thinking, branding, digital marketing, hingga optimalisasi profil bisnis," katanya.

Mbak Ita menyebut, pada sesi offline, para peserta yang terpilih berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dewan juri dan observer dari Jagoan Indonesia, Bank Indonesia (BI), Gojek, Tokopedia, Shopee, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Ada 100 finalis yang saat ini berproses yang nanti akan sampai di tahap awarding pada bulan Mei. Kami berharap ini menjadi embrio agar muncul wirausahawan muda," sebutnya.

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Lahan Pemerintah

Mbak Ita menegaskan bahwa Pemkot Semarang terus mendorong petani muda dan milenial untuk mengembangkan sektor pertanian, salah satunya dengan pemanfaatan lahan milik pemerintah.

"Saat ini banyak sekali lahan-lahan milik Pemkot Semarang yang masih tidur dan belum maksimal tergarap," tegasnya.

"Lebih baik lahan itu diaktifkan jadi lahan produktif dan lahan itu ada sekitar 30 ribu hektare yang bisa dimanfaatkan," imbuh Mbak Ita.

Di sisi lain, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengapresiasi program Kita Tani Muda yang digagas Pemkot Semarang di bawah Komando Mbak Ita.

"Bagus saya rasa ini program yang sangat baik. Mudah-mudahan dengan ini terbentuk ekosistem dari hulu ke hilir oleh petani milenial atau petani muda," ucapnya.

"Sektor pertanian tidak ditinggalkan oleh generasi muda dan akan menambah produktivitas bahan pangan ke depannya," jelas Rahmat.

Menurutnya, dengan generasi muda yang aktif di sektor pertanian bisa menjadi penyangga sebagai langkah mengendalikan inflasi agar tetap diangka yang stabil dan rendah.

"Kita akan mendukung. Bahkan Bank Indonesia secara aktif memiliki program kerja yang berfokus dalam sektor pertanian Gapoktan dan UMKM," ujar Rahmat.

 

(*)