Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir pekan, Sabtu (9/3/2024), langit pagi Indonesia sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan di pagi hari ini diprakirakan turun di Samarinda, Mataram, Kota Jayapura, Makassar, Kendari, dan Padang.
Baca Juga
Lalu diprediksi hujan sedang di Serang dan Mamuju serta waspada hujan petir di Kupang pada pagi ini.
Advertisement
Untuk siang nanti, cuaca Indonesia diprakirakan sebagiannya bakal berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.
Hujan dengan intensitas ringan diprediksi guyur sejumlah wilayah Indonesia, di antaranya Denpasar, Serang, Bengkulu, Banjarmasin, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ambon, dan Kupang siang hari nanti.
Kemudian langit malam Indonesia nanti diprakirakan sebagiannya cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, hujan ringan, dan hujan lebat.
Wilayah Bengkulu, Bandung, Semarang, Palangkaraya, Samarinda, Pangkal Pinang, Mataram, Manokwari, Pekanbaru, Makassar, dan Kendari malam nanti diprediksi turun hujan berintensitas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Banda Aceh |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Denpasar |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Serang |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Bengkulu |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Yogyakarta |  Berawan |  Hujan Lebat |  Hujan Lebat |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Hujan Petir |  Berawan Tebal |
 Gorontalo |  Berawan Tebal |  Berawan |  Berawan |
 Jambi |  Berawan |  Hujan Petir |  Berawan |
 Bandung |  Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Semarang |  Berawan Tebal |  Berawan |  Hujan Ringan |
 Surabaya |  Berawan |  Hujan Petir |  Berawan |
 Pontianak |  Berawan |  Hujan Sedang |  Berawan |
 Banjarmasin |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Palangkaraya |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Samarinda |  Hujan Ringan |  Berawan |  Hujan Ringan |
 Tarakan |  Cerah |  Cerah |  Cerah |
 Pangkal Pinang |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Tanjung Pinang |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Bandar Lampung |  Kabut |  Hujan Ringan |  Kabut |
 Ambon |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |
 Ternate |  Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Mataram |  Hujan Ringan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Kupang |  Hujan Petir |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kota Jayapura |  Hujan Ringan |  Berawan |  Berawan |
 Manokwari |  Berawan |  Berawan |  Hujan Ringan |
 Pekanbaru |  Kabut |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |
 Mamuju |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Makassar |  Hujan Ringan |  Hujan Petir |  Hujan Ringan |
 Kendari |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Manado  |  Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Padang |  Hujan Ringan |  Berawan |  Berawan |
 Palembang |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |
 Medan |  Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
BPBD DKI: Waspada Cuaca Ekstrem hingga 14 Maret 2024 di Jakarta
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah DKI Jakarta.
"Waspada cuaca ekstrem pada 8-14 Maret 2024," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, dikutip Jumat 8 Maret 2024.
BPBD DKI Jakarta juga mengutip hasil analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang periode tersebut.
"Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia," jelasnya.
Selain itu, kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
Advertisement
Masyarakat Diimbau Waspada
Kemudian, ada potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.
Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Masyarakat juga diminta untuk rutin memantai informasi banjir terkini melalui laman pantaubanjir.jakarta.go.id.
"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," ujarnya.
BMKG Ingatkan 10 Daerah di Sulut Waspada Dampak Hujan Lebat
Sementara itu, hampir sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan deras. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ada 10 dari 15 kabupaten dan kota di Sulut yang diterjang cuaca ekstrem.
"BMKG merilis prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sulut hingga 9 Maret 2024," kata Ben A Molle dari BMKG Manado pada, Kamis 7 Maret 2024.
Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.
Selanjutnya Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Manado.
"Dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan lebat yaitu jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah," ucap Ben.
Dampak lainnya, volume aliran sungai meningkat/banjir serta aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.
Dia mengatakan, dalam situasi tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari dampak tersebut. Untuk itu, berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah serta memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial.
"Langkah berikutnya, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan," ujarnya memungkasi.
Advertisement