Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memulai rangkaian Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada hari ini, MInggu (10/3/2024). Acara dimulai dengan agenda seminar posisi hilal.
Pantauan Liputan6.com, Minggu (10/3/2024), telah hadir sejumlah tokoh, antara lain Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Anwar Iskandar, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta sejumlah Duta Besar (Dubes) negara-negara sahabat.
Baca Juga
Rencananya, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya akan menjadi narasumber dalam seminar yang digelar di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Advertisement
"Sidang Isbat ini merupakan salah satu layanan keagamaan bagi masyarakat untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah," tutur Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kamaruddin Amin, Minggu (10/3/2024).
"Sidang isbat akan digelar secara hybrid, yaitu daring dan luring," imbuh dia.
Senada dengan itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag Adib menambahkan, Sidang Isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam.
Adib pun memastikan, sidang juga akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," kata Adib.
Adib menerangkan, Sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi). Pemaparan dilakukan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.
"Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara live di Channel Youtube Bimas Islam," ujar Adib.
Kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib. Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.
"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag," dia menandasi.
Â
Imbauan Kemenag
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat untuk mengedepankan sikap saling menghormati dalam menyikapi perbedaan awal puasa Ramadhan 1445 H/2024 M.
Selain itu, upaya dialog para pihak juga patut dikedepankan untuk bisa memahami dan saling berbagi informasi terkait argumentasi masing-masing dalam mengawali bulan puasa.
Pesan ini disampaikan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie berkenaan dengan adanya perbedaan awal puasa Ramadan 1445 H/2024 M.
Awal puasa Ramadhan 1445 H/2024 M di Indonesia berpotensi besar tidak bareng. Mayoritas umat Islam akan mengawali puasa Ramadan 1445 H pada 11 dan atau 12 Maret 2024.
Majelis Tarjih Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sendiri sudah mengumumkan awal puasa Ramadan jatuh pada 11 Maret 2024. Sementara Pemerintah baru akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada Minggu, 10 Maret 2024. Sidang akan memutuskan apakah awal puasa Ramadan tahun ini jatuh pada 11 atau 12 Maret.
Namun demikian, ada kelompok jemaah yang sudah mulai puasa pada 7 Maret. Ada juga yang akan mulai berpuasa pada 10 Maret.
"Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadan 1445 H/2024 M. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan," sebut Anna di Jakarta, Jumat 8 Maret 2024.
Dalam semangat saling menghormati itu, kata Anna, ruang dialog tetap harus dibuka. Sebab, ilmu pengetahuan sudah semakin maju dan berkembang, termasuk terkait astronomi.
Penentuan awal bulan Hijriyah bisa didekati secara empiris melalui hisab dan atau rukyatul hilal, tidak semata berdasar keyakinan spiritual semata. Sehingga, argumentasinya juga ilmiah.
"Kemenag terus membuka ruang dialog dan diskusi terkait penentuan awal Ramadan. Dari situ diharapkan akan terjadi proses tukar informasi dan pemahaman terkait pilihan dalam mengawali puasa Ramadan," sambungnya.
Â
Advertisement
BRIN: Awal Ramadhan 2024 Jatuh 12 Maret 2024, Kepastiannya pada Sidang Isbat
Sementara itu, sebelumnya, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaludin mengungkapkan, awal Ramadan 2024 diprediksi akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. Hal ini lantaran posisi bulan pada 10 Maret 2024 belum memenuhi kriteria.
"Kita gunakan hisab global. Pada saat maghrib 10 Maret 2024 di wilayah Asia Tenggara posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS dan kriteria Odeh. Maka awal Ramadan 1445 pada keesokan harinya 12 Maret 2024. Kepastiannya nanti kita tunggu pada sidang isbat," kata Thomas dikutip, Senin 4 Maret 2024.
Dia juga menjelaskan, berdasarkan kriteria lain yaitu bulan di atas ufuk dan sudah terjadi ijtimak, di Indonesia pada saat Maghrib 10 Maret 2024 kriteria tersebut sudah terpenuhi.
"Itu sebabnya ada pihak yang mengumumkan awal Ramadhan 1445 jatuhnya pada 11 Maret 2024," dia manandaskan.
Â
Muhammadiyah Telah Tetapkan Awal Puasa Ramadan
Sementara itu Organisasi Islam Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah menetapkan awal puasa Ramadan 2024. Muhammadiyah akan mengawali puasa Ramadhan pada Senin, 11 Maret 2024. Penetapan tanggal 1 Ramadhan 1445 H ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti menyampaikan, pada Minggu, 29 Syaban 1445 H bertepatan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadhan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta yaitu 0 derajat 56 menit 28 detik.
Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, bulan di wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk saat matahari terbenam pada Minggu, 10 Maret 2024. Dengan demikian, hilal sudah wujud, kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
"Di wilayah Indonesia, tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin Pahing, 11 Maret 2024 M," katanya membacakan isi Maklumat Nomor 1 MLM Tahun 2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 H, Sabtu 20 Januari 2024.
Advertisement