Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi pertanyaan awak media terkait peluang penambahan kursi menteri di pemerintahan mendatang.
Peluang tersebut seiring dengan hasil perolehan suara Partai Golkar pada Pemiihan Umum Legislatif (Pileg) 2024. Golkar tercatat memperoleh suara sementara di angka 15 persen.
Baca Juga
"Jadi, pemerintahan ke depan adalah pemerintahan yang diusung oleh Partai Golkar. Jadi, Partai Golkar adalah bagian pemerintahan mendatang," ujar Airlangga seperti dikutip Senin (11/3/2024).
Advertisement
Sebagai partai yang menjadi bagian dari pengusung dan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Airlangga meyakini posisinya sudah kuat.
Duet Prabowo-Gibran diketahui unggul jauh dari pesaingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan angka mencapai 58 persen. Maka dari itu, Airlangga meyakini komposisi dari pemerintahan selanjutnya bakal diperkuat orang-orang dari Partai Golkar.
"Tentunya (kader Golkar) memperkuat konstruksi dan postur pemerintahan berikutnya," ucapnya.
Berdasarkan hal itu, Airlangga menyebut hasil sementara yang diraih partainya sudah sangat positif. Karena itu, dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pemilih yang sudah mencoblos partainya.
“Kami seluruh DPP Partai Golkar mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan memberikan suara untuk Partai Golkar,” kata Airlangga.
“Kami juga berterima kasih karena Partai Golkar yang telah memutuskan untuk memberi kemenangan kepada pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran juga mendapatkan kepercayaan rakyat di atas sebesar 58 persen,” imbuh Airlangga menandasi.
Airlangga Klaim Jokowi Semakin Dekat dengan Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengklaim bahwa Presiden Jokowi semakin dengan Partai Golkar. Hal ini disampaikan Airlangga menanggapi pernyataan wartawan soal isu Jokowi bakal merapat ke partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat," ucap Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, dilansir dari Antara, Senin (11/3/2024).
Airlangga mengatakan, kedekatan itu tampak pada iklan-iklan Partai Golkar bersama Jokowi. Hal itu, kata dia, menunjukkan kedekatan sekaligus kenyamanan Jokowi dengan partai yang identik dengan warna kuning tersebut.
"Karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi, sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar," ucap Airlangga.
Senada, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengaku, partainya cukup dekat dengan Jokowi. Dia menyebut, hubungan baik dengan Jokowi itu terjalin karena Partai Golkar merupakan partai yang konsisten sebagai pengusung dan pendukung presiden ketujuh RI itu.
"Bahkan kami juga sering dicanda-candain bahwa Partai Golkar ini lebih Pak Jokowi daripada partai politik yang lain," ungkap Doli.
Advertisement
Golkar Senang Jika Jokowi Bergabung
Selain itu, Doli mengatakan, Partai Golkar merupakan partai yang terbuka dan berusaha untuk menyatukan semua elemen bangsa.
"Jangankan seorang presiden, seorang rakyat biasa saja kalau mereka merasa aspirasinya sama, kepentingannya sama, perjuangannya sama, nilainya sama, dan ingin bergabung dengan Partai Golkar, satu anggota masyarakat saja kami sangat senang sekali, apalagi seorang presiden," tutur dia.
Partai Golkar, sambung Doli, sangat senang jika Presiden Jokowi memang ingin bergabung. Namun begitu, Doli mengaku, belum mendapatkan konfirmasi mengenai status Jokowi dengan PDI Perjuangan.
"Kami juga kan sampai sekarang belum pernah mendapatkan informasi, mendapat konfirmasi bahwa beliau (Jokowi) itu sudah menyatakan keluar dari partai sebelumnya. Bahkan di beberapa kesempatan ‘kan juga pernah disebutkan bahwa beliau masih tetap sebagai kader PDI Perjuangan. Nah, jadi kami kembalikan, berpulang kepada siapa saja, termasuk Pak Presiden. Kalau mau bergabung ke Partai Golkar, alhamdulillah," tuturnya.
Menurut dia, bergabung atau tidaknya Jokowi ke Golkar bernilai politis, sehingga pembicaraan mengenai hal tersebut lebih diketahui oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Pembicaraan-pembicaraannya kan pasti itu langsung dengan ketua umum. Jadi, yang paling tahu antara ketua umum, Pak Jokowi, dan Allah SWT," ujarnya.