Sukses

Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 14 Maret 2024: Mayoritas Langit Pagi Cerah dan Berawan

Langit pagi Indonesia hari ini, Kamis (14/3/2024) sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan sedang. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Langit pagi Indonesia hari ini, Kamis (14/3/2024), sebagiannya diprakirakan cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan sedang. Begitulah prediksi cuaca Indonesia hari ini.

Berdasarkan laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas ringan diprakirakan guyur Semarang dan Kupang, serta hujan sedang di Kendari pagi hari ini.

Cuaca Indonesia siang nanti diprediksi BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id sebagiannya bakal cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Wilayah Gorontalo, Bandung, Surabaya, Ternate, Mataram, Manokwari, dan Mamuju diprakirakan hujan ringan siang nanti, serta hujan sedang di Kupang dan Kendari hujan sedang. Waspada hujan petir diprediksi guyur wilayah Yogyakarta siang nanti.

Untuk malam hari nanti, sebagian langit Indonesia diprakirakan berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan lebat. Hujan dengan intensitas ringan diprediksi guyur Denpasar, Jambi, Samarinda, Ambon, Kota Jayapura, Manokwari, Mamuju, dan Padang malam nanti, serta waspada hujan lebat di Bandar Lampung.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Serang  Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Yogyakarta   Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal  Berawan  Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Jambi   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Bandung   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Semarang   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Surabaya   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Pontianak   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Berawan
 Samarinda  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Tarakan   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Cerah Berawan  Hujan Lebat
 Ambon   Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Ternate   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Mataram   Berawan Tebal  Hujan Ringan  Berawan
 Kupang   Hujan Ringan  Hujan Sedang  Hujan Sedang
 Kota Jayapura  Berawan Tebal  Berawan  Hujan Ringan
 Manokwari   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Pekanbaru   Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Mamuju   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Makassar   Berawan  Berawan  Berawan
 Kendari   Hujan Sedang  Hujan Sedang  Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Palembang  Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Medan   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
2 dari 4 halaman

BPBD DKI: Waspada Cuaca Ekstrem hingga 14 Maret 2024 di Jakarta

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah DKI Jakarta.

"Waspada cuaca ekstrem pada 8-14 Maret 2024," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, dikutip Jumat 8 Maret 2024.

BPBD DKI Jakarta juga mengutip hasil analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang periode tersebut.

"Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia," jelasnya.

Selain itu, kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).

3 dari 4 halaman

Masyarakat Diimbau Waspada

Kemudian, ada potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Masyarakat juga diminta untuk rutin memantai informasi banjir terkini melalui laman pantaubanjir.jakarta.go.id.

"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," ujarnya.

4 dari 4 halaman

BMKG Ingatkan 10 Daerah di Sulut Waspada Dampak Hujan Lebat

Sementara itu, hampir sebagian besar wilayah Sulut dilanda hujan deras. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ada 10 dari 15 kabupaten dan kota di Sulut yang diterjang cuaca ekstrem.

"BMKG merilis prakiraan berbasis dampak hujan lebat wilayah Sulut hingga 9 Maret 2024," kata Ben A Molle dari BMKG Manado pada, Kamis 7 Maret 2024.

Ben mengatakan, 10 daerah kabupaten dan kota yang mewaspadai dampak hujan lebat yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kota Kotamobagu.

Selanjutnya Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Manado.

"Dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan lebat yaitu jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah," ucap Ben.

Dampak lainnya, volume aliran sungai meningkat/banjir serta aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah.

Dia mengatakan, dalam situasi tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari dampak tersebut. Untuk itu, berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah serta memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial.

"Langkah berikutnya, mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan, tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan," ujarnya memungkasi.