Sukses

Anies Baswedan Ajak Masyarakat Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumbar

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan ucapan duka kepada warga Sumatera Barat (Sumbar) yang terdampak bencana banjir dan longsor. Anies menyadari tragedi itu telah membawa kesedihan yang amat mendalam bagi korban.

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan ucapan duka kepada warga Sumatera Barat (Sumbar) yang terdampak bencana banjir dan longsor. Anies menyadari tragedi itu telah membawa kesedihan yang amat mendalam bagi korban.

"Kami bersama dengan ibu bapak semua dalam menghadapi masa-masa yang penuh dengan cobaan ini, masa-masa yang sulit ini, termasuk kepada begitu banyak korban yang wafat yang dalam hitungannya sampai dengan hari ini lebih dari 30," kata Anies Baswedan melalui akun Instagram @aniesbaswedan, Rabu (13/3/2024).

Anies berdoa agar semua korban wafat dalam keadaan husnul khatimah karena tutup usia di bulan suci Ramadan. Dia berharap para korban meninggal diberikan derajat yang tinggi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga berharap seluruh korban banjir dan longsor yang masih dinyatakan hilang dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Sehingga, bisa kembali berkumpul bersama keluarga.

"Izinkan kami mengirimkan doa agar yang terdampak diberikan kekuatan, diberikan ketabahan, diberikan kesabaran dalam menghadapi ujian yang amat berat ini," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies mengajak seluruh masyarakat Indonesia bergandengan tangan memberikan dukungan baik berupa tenaga, materi maupun doa kepada masyarakat Sumbar yang terdampak bencana banjir dan longsor. Menurutnya, setiap bentuk bantuan akan sangat berarti bagi korban bencana alam.

"Mari kita tunjukan solidaritas kita sebagai bangsa yang kuat dan penuh kasih. Saatnya kita bersama-sama mengulurkan tangan untuk membantu membangun kembali kehidupan dan harapan bagi masyarakat di Sumatera Barat yang hari ini sedang terdampak oleh bencana," ucap Anies.

Terakhir, Anies memberikan semangat kepada para tim penyelamat, relawan, hingga masyarakat setempat yang berada di garda terdepan membantu menyelamatkan serta memulihkan kondisi pascabencana banjir dan longsor.

"Kami ingin sampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tak terhingga atas dedikasinya. Semua yang berada di garis depan bukan sedang berkorban tapi sedang dapat kehormatan mewakili kita semua seluruh bangsa Indonesia hadir di sana untuk menyelamatkan, hadir di sana untuk meringankan beban," tutur Anies.

"Insyaallah ikhtiar kita bersama ini akan dapat meringankan beban yang saat ini sedang dipikul oleh saudara-saudara kita dan insyaallah akan membawa pemulihan yang lebih cepat, pemulihan yang lebih berkelanjutan," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Banjir dan Longsor Landa Sumatera Barat

Banjir dan longsor melanda sebagian wilayah Sumatera Barat pada Kamis (7/3/2024). Sebelumnya disebutkan, sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 5 lainnya hilang.

Dari total korban meninggal dunia, 24 di antaranya di Pesisir Selatan dan 3 korban meninggal lainnya di Kabupaten Padang Pariaman. Sementara, 5 korban yang masih hilang juga di Pesisir Selatan.

Pesisir Selatan merupakan daerah paling terdampak banjir dan longsor besar kali ini. Data BPBD Pesisir Selatan, per 12 Maret 2024 sebanyak 74.934 jiwa menjadi korban bencana ini di Pesisir Selatan.

Kemudian 529 juga dievakuasi untuk mengungsi. Namun, warga yang mengungsi dilaporkan sudah kembali ke rumah masing-masing.

Kepala SAR Padang, Abdul Malik, menyampaikan saat ini pencarian masih terus dilakukan terhadap korban yang masih hilang di Pesisir Selatan.

"Hari ini kita temukan satu korban, sudah dievakuasi, besok pencarian dilanjutkan mencari 5 orang lainnya," kata Abdul Malik melalui keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).

Ia menyebut lokasi pencarian dibagi di tiga lokasi, yakni longsor di Kecamatan Sutera, kemudian Kecamatan Koto XI Tarusan lokasi mobil terseret arus sungai, dan kemudian di Kecamatan Bayang terdapat warga yang terseret arus.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari sejak 8 Maret 2024. Data BPBD, kerugian akibat bencana ini di Pesisir Selatan mencapai lebih dari Rp268 miliar.