Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
Baca Juga
Dia mengatakan penyusunan kabinet Prabowo-Gibran akan dibahas usai penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU. Budi meminta semua pihak juga menunggu hasil resmi penghitungan suara Pemilu 2024 dari KPU.
Advertisement
"Ya tunggu aja lihat perkembangan. Ini kan masih, KPU tanggal 20 Maret masih belum pengumuman. Pak Prabowo aja masih nunggu. Kita aja masih nunggu keputusan resmi KPU kan," jelasnya.
Kendati begitu, Budi menilai usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran bagian dari pertimbangan politik.
Hanya saja, dia menilai Jokowi saat ini fokus menyelesaikan pekerjaan di sisa masa jabatannya.
"Itu kan pertimbangan-pertimbangan politik tujuh bulan ke depan. Ini masih lama loh. Masih tujuh bulan loh. Kalian ini terlalu napsu kayaknya. Masih tujuh bulan ke depan, masih banyak yang kita kerjakan," tutur Budi Arie.
Ketum Projo Sebut PSI Memiliki Napas dan Semangat Jokowi
Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie mengatakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan partai yang memiliki napas semangat yang sama dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut dia, pencapaian baik di pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan, lantaran pemimpin hari ini disebutnya harus berpikir, bertindak sepenuh hati untuk Indonesia dan rakyat.
“Jadi itulah platform politik Pak Jokowi, di mana seluruh waktu, tenaga, pikiran dan tindakan hanya untuk negeri, hanya untuk rakyat. Kita berharap pemerintahan dilanjutkan,” katanya dalam Konsolidasi Akbar PSI dan Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center, Minggu (21/1/024).
Sejauh ini, Budi Arie menilai, hanya PSI yang memiliki platform kerja seperti Jokowi. Di mana hati, pikiran dan tindakannya untuk rakyat.
“Saya menilai PSI juga memiliki napas dan semangat itu, PSI adalah partai yang hatinya, pikirannya dan tindakannya untuk negeri untuk rakyat,” tegasnya.
Untuk itu, Budi Arie mendorong, agar relawan dan masyarakat memberikan dukungan kepada PSI agar masuk parlemen. Tujuannya tentu agar masa depan Indonesia jauh lebih baik.
“PSI harus masuk parlemen dalam Pemilu legislatif 2024, ke depan supaya wajah Indonesia menjadi lebih baik karena PSI punya semangat punya jiwa punya nafas memberikan yang terbaik untuk negara ini dan untuk rakyat Indonesia yang tegas dalam pemberantasan korupsi,” tutupnya.
Advertisement
Bisa Menangani Korupsi
Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina menilai, PSI harus lolos ke DPR pada Pemilu 2024 mendatang. Karena saat ini pemberantasan korupsi masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Kita relawan harus memenangkan PSI karena PSI ini partai yang tidak pernah korupsi. Makanya kenapa saya juga selain jatuh cinta ke Pak Jokowi, saya jatuh cinta juga kepada PSI karena sampai hari ini PSI adalah partai yang paling bersih,” kata Silfester.
Dia mengaku, tidak bisa menemukan sumbangsih partai politik lama untuk Indonesia dan generasi selanjutnya. Untuk itu, dia berpesan agar PSI bisa memperjuangkan rancangan Undang-Undang Perampasan Aset agar bisa disetujui DPR.
“Kalau PSI nanti masuk parlemen, paling tidak saya minta PSI agar menyelesaikan atau PSI berjuang agar undang-undang perampasan aset dan uang kartal disetujui oleh DPR,” tegasnya.
Kaesang Ingatkan Peran Penting Relawan di Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep menilai, peran relawan sangat penting dalam penentuan pemimpin Indonesia selanjutnya.Hal ini disampaikannya di hadapan ribuan relawan Jokowi dalam Konsolidasi Akbar PSI dan Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center, Minggu (21/1/2024).
Kaesang menuturkan, ini telah terbukti di Pilpres 2014 dan 2019, di mana relawan bergerak tanpa pamrih untuk memenangkan Jokowi.
"Pilpres dua kali teman-teman relawan yang ada di sini memenangkan bapak presiden bekerja tanpa pamrih bergerak di akar rumput meyakinkan masyarakat relawan berhasil membuktikan bahwa kekuatan tersolit adalah kekuatan rakyat kekuatan ketulusan dan kekuatan sukarelawan," kata dia.
Untuk itu, Kaesang menilai, bukan hanya partai politik saja yang menjadi wadah satu-satunya untuk menentukan presiden. Karena peran relawan sangat penting karena bisa menjadi penghubung hingga ke akar rumput.
"Menganggap remeh peran relawan dalam proses pemenangan berarti mereka ini tidak paham apa itu kerelawanan independensi relawan. Dan hebatnya bapak dan ibu semua relawan di sini berjuang," jelasnya.
Advertisement