Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu muda SNF (26) rupanya memiliki gelagat aneh sebelum membunuh anak kandungnya sendiri di perumahan elite di Kota Bekasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Ajun Komisaris Besar Muhammad Firdaus mengungkap suaminya, MAS mengungkap bahwa istrinya mengaku kerap mendapat bisikan gaib.
“Ya tetap bisikan gaib dia bilang bentar lagi kiamat seperti itu,” kata Firdaus saat dikonfirmasi Kamis, (14/3/2024).
Advertisement
Mendengar ucapan itu, MAS hanya berupaya menenangkan SNF. Kejadian itu terjadi sekitar dua bulan sebelum membunuh anak kandungnya.
“Istighfar bunda istighfar umi. Jadi memang tersangka ini sudah dua bulan gelagat aneh dari keterangan suaminya,” tuturnya.
Melihat gelagat aneh tersebut, MAS tak berniat membawa istrinya ke psikolog. “Nah itu dia tidak ada rencana si suami untuk bawa ke psikologi atau psikiater terhadap perilaku aneh si istrinya,” ujarnya.
Saat ini, kata Firdaus, istrinya tersebut tengah mendapat penanganan psikiater RS Bhayangkara. “Iya masih dalam penanganan psikiater Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kramat Jati,” tambah dia.
Kerap Siksa Diri
SNF (26) rupanya kerap melukai dirinya sendiri. Untuk itu ia ditempatkan di ruang tahanan khusus di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“SNF ini membenturkan kepalanya berulang kali ke tembok ruangan sel tahanan dan meninju pakai tangan. Jadi kita hasil koordinasi dengan dokter psikiater agar dirujuk ke RS Bhayangkara,” jelas Firdaus.
“Jadi Sabtu malam sampai hari ini masih dirawat di sana. Keterangan psikiater, ini masih dilakukan perawatan di sana,” tambahnya.
Saat ini petugas sedang mengobati luka yang dialami SNF baik di kepala maupun tangannya yang sering kali meninju dinding hingga terluka.
“Jadi kata dokter psikiater nya harus diobati dulu perilaku atau melukai diri dia sendiri. Baru nanti tes pemeriksaan kejiwaan,” tuturnya.
Adapun, Firdaus memperkirakan hasil dari tes kejiwaan dari SNF baru akan keluar 14 hari kedepan. “Iya, mungkin kurang lebih 2 minggu hasilnya baru keluar. Nanti kalau hasilnya sudah keluar, bisa konfirmasi ke dokter psikiater langsung karena yang lebih berkompeten soal hasil tes Kejiwaan,” jelasnya.
“Kalau proses hasilnya memang gangguan jiwa berat, pastinya akan dirawat. Perawatannya mungkin di RS Bhayangkara atau RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Iya, nanti kita juga sudah surati ke RS Bhayangkara,” sambungnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka
Advertisement