Sukses

Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD hingga Cek Stok Beras

Jokowi bersama rombongan lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 07.15 WIB, melalui Pangkalan TNI AU Soewondo, Kota Medan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jumat (15/4/2024), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.

Jokowi bersama rombongan lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU sekitar pukul 07.15 WIB, melalui Pangkalan TNI AU Soewondo, Kota Medan.

Di Kabupaten Padang Lawas, dia akan meninjau RSUD Sibuhuan. Jokowi juga dijadwalkan meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.

Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3/2024). Jokowi mengatakan harga minyak makan merah lebih murah dibandingkan minyak goreng di pasaran.

"Yang saya senang pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran. Artinya barang ini bisa bersaing di pasaran. bisa bersaing karena harganya kompetitif," kata Jokowi saat peresmian.

Dia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit, dimana sebanyak 40,5 persen atau 6,2 juta diantaranya milik petani. Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.

"Kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan memberikan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi," jelasnya.

Menurut dia, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit nantinya tidak mengalami kenaikan dan penurunan. Sebab, akan diolah langsung di dalam negeri menjadi minyak makan merah.

2 dari 5 halaman

Memiliki Gizi yang Lebih Baik

Jokowi menyampaikan minyak makan merah memiliki kandungan vitaman A, vitamin E, dan nutrisi lainnya. Bahkan, kata dia, hasil penggorengan dengan memakai minyak makan merah memiliki rasa yang lebih enak. "Ini sudah di coba oleh beberapa chef dan mereka sampaikan 'Pak, minyak makan merah ini beda, lebih enak dan di cek gizinya lebih baik'. Jadi yang hadir di sini pake. Saya nanti mau beli mau coba juga," ujar Jokowi.

Pabrik minyak makan merah ini sendiri memiliki kapasitas hingga 10 ton CPO setiap hari. Selain itu, pabrik ini juga dapat menghasilkan 7 ton minyak makan merah.

"Bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Artinya harus memang banyak yang beli ada yang beli, sehingga kita harapkan ini sekali lagi memberi nilai tambah yang baik," tutur dia.

Jokowi menyebut keberadaan pabrik ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi. Hal ini akan memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi Indonesia.

"Ini yang namanya hilirisasi. Jangan jual TBS, jangan jual CPO kalau bisa dijadikan barang jadi seperti ini, ini bagus sekali," ucap Jokowi.

3 dari 5 halaman

Komposisi Asam Lemak

Kandungan fitonutrien, komposisi asam lemak, dan vitamin E, menjadikan minyak makan merah sebagai produk fungsional yang strategis. Selain sebagai salah satu upaya pengentasan stunting, juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan aktif kosmesetikal yang dapat mencegah penuaan dini, dan bahan farmasi pencegah penyakit degeneratif.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri ini sebagai langkah mendukung pemasaran dan konsumsi produk yang berkelanjutan.

“Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, ‘Pak, minyak makan merah ini beda. Lebih enak dan dicek gizinya lebih baik',” jelasnya.

Lebih lanjut Presiden menyampaikan bahwa pembukaan pabrik ini juga merupakan bagian dari upaya hilirisasi, yaitu proses peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengolahan menjadi produk jadi. "Jangan jual TBS, jangan jual CPO, kalau bisa jadikan barang-barang jadi seperti ini. Ini bagus sekali," tegasnya.

Indonesia, sebagai negara dengan lahan kebun kelapa sawit seluas 15,3 juta hektare, dengan 40,5 persen di antaranya milik petani, terus berupaya meningkatkan nilai tambah produksi dalam negeri.

4 dari 5 halaman

Hilirisasi Sawit

Menteri BUMN Erick Thohir dalam beberapa kesempatan, menyampaikan bahwa ekosistem hilirisasi sawit memang terus dibangun pemerintah. Hal itu dilakukan agar para petani sawit juga menikmati nilai tambah dari komoditi sawit yang mereka tanam.

“Jadi tak semata menjual tandan buah segar, sementara masih ada sederet lagi varian olahan sawit yang tak kalah potensial dalam mengangkat ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Salah satunya, lanjut Erick, adalah minyak makan merah yang pabrik pengolahannya sudah dibangun dan segera beroperasi di Sumatera Utara. ”Kami ingin membuat terobosan. Setiap 1.000 hektar kebun sawit, petani harus punya satu pabrik minyak makan merah sendiri. Ekonomi kerakyatan harus menjadi bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya.

Menteri BUMN mengatakan, keberadaan pabrik minyak makan merah ini dibuat agar BUMN bisa mengintervensi perekonomian, khususnya dalam kelangkaan minyak goreng. "Kita tetap melibatkan ekonomi rakyat, yakni petani. Ini yang kita mau keberlanjutannya, memberikan kepercayaan kepada rakyat agar bisa mengelola sumber daya alamnya,” tambah Erick.

5 dari 5 halaman

Produksi 7 Ton Minyak Per Hari

Sementara itu, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, yang turut mendampingi peresmian tersebut, menyampaikan bahwa Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau merupakan salah satu pilot project dari tiga pabrik serupa yang juga akan dibangun di Sumatera Utara. Dua pabrik di antaranya, berencana akan dibangun di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Langkat.

Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau, lanjut Ghani, akan mengolah bahan baku tandan buah segar (TBS) dari sekitar 1000 hektare luas lahan kelapa sawit milik PTPN Group. “Kapasitas olah pabrik ini adalah 10 ton CPO per hari dan targetnya, dalam satu hari menghasilkan 7 ton minyak makan merah,” paparnya.

Pembangunan pabrik minyak makan merah rencananya akan diimplementasikan ke pabrik kelapa sawit di seluruh Indonesia. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi isu minyak goreng untuk masyarakat kecil. “Selain itu, juga diharapkan bisa menyelesaikan masalah stunting serta pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujar Ghani.

Keberadaan pabrik minyak makan merah akan memberikan solusi bagi Petani Rakyat, dimana mereka juga mendapatkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan hanya menjual TBS. Dengan rata-rata kepemilikan sawit petani 2 hektare per keluarga, satu pabrik bisa melibatkan 500 keluarga petani untuk hilirisasi sawit.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian pabrik tersebut, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Pj. Gubernur Sumatra Utara Hassanudin, dan Bupati Deli Serdang Muhammad Ali Yusuf Siregar.