Sukses

Ragam Fasilitas Ramah Lingkungan di KEK Sanur, Salah Satunya Waste Water Treatment Plan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur atau The Sanur sebagai KEK Khusus pertama di Indonesia pun melakukan perubahan menuju lingkungan yang lebih hijau.

Liputan6.com, Jakarta Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, urgensi bergerak menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan menjadi keniscayaan. Berkaitan dengan itu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur atau The Sanur sebagai KEK Khusus pertama di Indonesia pun melakukan perubahan menuju lingkungan yang lebih hijau.

Pasalnya, KEK Khusus pertama di Indonesia itu menghadirkan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Bahkan, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Christine Hutabarat menyebut, semua fasilitas di area The Sanur menerapkan green environment dan zero emission.

"Untuk mengoptimalkan pengolahan air kotor, The Sanur membangun Waste Water Treatment Plan (WWTP) sehingga air kotor yang diproses di WWTP dapat digunakan untuk kebutuhan landscaping di area The Sanur," sebutnya.

"Fasilitas selanjutnya, yaitu Tempat Pembuangan Sampah Sementara atau TPSS yang menggunakan metode sustainability berupa pemisahan tempat pembuangan sampah domestik, B3 dan B3 medis," jelas Christine.

 

Ia pun membeberkan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di The Sanur mampu mengolah air limbah sekitar 1500m3/hari, dengan didukung powerhouse yang mampu menampung hingga 20MVA serta tangki air tanah berkapasitas 4.000 m3, dan 5 tempat penyimpanan sampah sementara termasuk limbah B3 Medis.

"Ke depannya sampah organik yang dihasilkan dari satu area The Sanur akan didaur ulang menjadi pupuk yang akan digunakan kembali di area Ethnomedicinal Botanic Garden. Selain itu, pengangkutan sampah dari TPSS nantinya dilakukan menggunakan electric vehicle," beber Christine.

2 dari 3 halaman

Dilengkapi Green Area

Guna memenuhi kenyamanan dan kebutuhan pengunjung, The Sanur juga dilengkapi dengan green area seluas 5,1 hektare bernama Ethnomedicinal Botanic Garden. Fasilitas itu pun memiliki koleksi tanaman yang telah dikurasi sebagai representatif budaya, wilayah, dan tradisi yang sudah terdapat sekitar 1.460 tanaman buah-buahan dan obat-obatan.

"Konsep kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan juga akan diterapkan di area hotel yang berada di kawasan The Sanur, Bali Beach Hotel, dan The Meru Sanur yang di mana Amenities menggunakan produk dengan bahan ramah lingkungan," ujar Christine.

"Produk-produk itu seperti sikat gigi yang berasal dari material ramah lingkungan berupa bambu dan slipper hotel yang terbuat dari anyaman," jelasnya.

Selain itu, guna mengurangi sampah plastik, beverage yang ditawarkan di area hotel menggunakan botol kaca dan sedotan berbahan material ramah lingkungan berupa pati jagung.

3 dari 3 halaman

Pakai Kendaraan Listrik

Tak hanya itu, guna mendukung program pemerintah menuju zero emission 2060, The Sanur berupaya mengurangi karbon emisi di area kawasan dengan menggunakan Electric Vehicle dan saat ini mobilitas di area kawasan pun menggunakan buggy car electric.

"Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan visi destinasi pariwisata kesehatan "World Class Medical and Wellness Destination" yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan berkesinambungan untuk menjaga warisan budaya Bali,” ujar Christine.

"Hal ini juga Sejalan dengan visi InJourney Green “Becoming Leading Green Indonesia Tourism Corporation for Sustainable Destination Ecosystem” sebagai langkah mendorong pertumbuhan pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada dampak jangka panjang bagi sektor sosial, ekonomi dan lingkungan,” jelasnya.

 

(*)