Liputan6.com, Tenggarong Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin telah memulai kegiatan Safari Ramadan Tahun 2024. Lokasi pertama yang dikunjungi Rendi Solihin adalah Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, pada hari Rabu (13/3/2024). Selama bulan suci Ramadan ini, total Rendi Solihin akan melakukan Safari Ramadan ke 20 Kecamatan se-Kutai Kartanegara.
Di Desa Muara Pantuan, Rendi mengaku sangat rindu dengan suasana dan masyarakat Muara Pantuan karena sudah lama tidak menginjakkan kaki ke desa ini.Â
Baca Juga
"Kurang lebih sudah satu tahun saya tidak ke Desa Pantuan, bukan karena tidak ingin ke sini, tapi lebih karena banyak agenda kegiatan di darat," ucap Rendi.
Advertisement
Dalam Safari Ramadan tersebut, Rendi Solihin menyerahkan bantuan dari Pemkab Kukar berupa perlengkapan ibadah, di antaranya ambal (3 rol), baju muslim laki-laki (10), baju muslim perempuan (10), buku yasin (10), buku Iqro (10, Al Quran (5), jam digital (1 unit), dan mukena (10).
Pada kesempatan itu, Rendi menyempatkan waktunya melakukan peninjauan terhadap sejumlah proyek pengerjaan di Desa Muara Pantuan, salah satunya proyek pengadaan air bersih. Ia menjelaskan, pengadaan air bersih menjadi perhatian besar Pemkab Kukar, mengingat sulitnya air bersih yang didapatkan masyarakat.
"Tadi sudah kami tinjau sejumlah titik, jadi kami ingin segera diuji cobakan, agar kita tahu apa kekurangannya," tuturnya.
Rendi Solihin Dialog dengan Warga
Rendi juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berdialog dan mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat.
Dalam dialog tersebut, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan tentang sendimentasi yang mengakibatkan pendangkalan di muara, mengakibatkan sulitnya akses keluar masuk nelayan yang hendak mencari ikan maupun aktivitas ke tambak.
Rendi menilai, persoalan pendangkalan di muara sebenarnya sudah ditangani, hanya sifatnya sementara dan hal ini menjadi bahan masukkan yang positif untuk Pemkab Kukar.
Persoalan lain yang diungkapkan masyarakat, yakni terkait listrik, termasuk permohonan pembangunan masjid.
"Untuk masjid segera dibentuk dulu yayasannya, jika sudah terbentuk baru kita bisa anggarkan."
"Sedangkan untuk listrik, kita sudah komunikasikan dengan PLN, Insya Allah segera ada solusi, terlebih beberapa logistik PLN sudah masuk ke sini (Desa Pantuan)," sambungnya.
Â
(*)
Advertisement