Sukses

Panen Padi Terancam Gagal Akibat Keong Mas

Keong mas adalah hama yang menyerang batang dan daun tanaman padi usia muda, sehingga padi mati. Para petani di Lampung Selatan, terancam gagal panen. Mereka merugi hingga ratusan juta rupiah.

Liputan6.com, Lampung Selatan: Ratusan hektare persawahan di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, terancam gagal panen. Pasalnya tanaman padi petani di sana banyak yang mati akibat diserang keong mas, hama yang menyerang batang dan daun tanaman padi usia muda. Hama ini mulai menyerang tanaman padi sejak sebulan silam. Akibat hama ini, para petani mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah. Tapi yang pasti hama ini dikhawatirkan menggangu pasokan beras di pasaran karena kawasan Palas adalah sentra utama penghasil padi di Kabupaten Lampung Selatan.

Menurut informasi yang diperoleh SCTV, hama tersebut tidak hanya menyerang bagian batang padi, tapi juga seluruh helai daun tanaman padi. Menurut para petani di Desa Palas Pasemah, hama keong mas menyerang tanaman padi usia baru tanam hingga setengah bulan. Serangan hama makin ganas saat habis turun hujan hingga tidak menyisakan batang dan daun padi, sehingga membuat padi mati. Akibatnya, petani terpaksa harus menanam padi baru.

Sebenarnya ini bukan masalah baru bagi para petani di sana. Sebab keong mas menyerang tanaman padi di Palas telah berlangsung sejak enam tahun silam. Namun tahun ini terbilang paling parah. Dalam setiap petakan sawah, petani bisa mendapatkan 20 kilogram keong mas. Cara pemusnahan hama selama ini dengan dibakar. Sedangkan pemusnahan dengan pestisida, menurut petani tidak efektif. Obat pestisida hanya mematikan telur-telurnya saja.

Berbeda lagi dengan yang terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Di sana justru para petani melon yang tengah uring-uringan. Sebab baru-baru ini, sekitar 36 hektare lahan yang ditanami melon kini terserang hama kutu daun atau aphis [baca: Puluhan Hektare Kebun Melon Nganjuk Terserang Hama]. Hama ini menyerang bagian daun dan menghisap kadar air pada tanaman, sehingga mengakibatkan daun mengering dan buah melon tak bisa berkembang besar. Akibatnya, para petani merugi hingga ratusan juta rupiah karena gagal panen.(DEN/Bisri Merduani)
    Video Terkini